Aturan Bawa Power Bank di Pesawat 2025, Cek Batas Daya dan Cara Aman Simpannya

Jakarta, Insertlive -

Maskapai penerbangan memiliki aturan terkait penggunaan dan penyimpanan power bank di dalam pesawat. Aturan tersebut ada karena baterai lithium dalam power bank berpotensi menjadi sumber bahaya.

Baterai lithium-ion pada power bank dapat mengalami 'pelarian termal' (thermal runaway) dan terbakar jika rusak atau mengalami korsleting, yang kemudian menimbulkan risiko kebakaran. Lantas, bagaimana aturan membawa power bank di pesawat?

Aturan Terbaru Membawa Power Bank di Pesawat Tahun 2025

Peraturan membawa power bank di pesawat tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor 02 Tahun 2023 dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.

Dalam peraturan itu disebutkan bahwa daya jam (watt hour) yang diizinkan adalah kurang dari 100 Wh atau 20.000 mAh. Jika daya jam berada di antara 100-160 Wh (20.001-32.000 mAh), harus mendapatkan persetujuan maskapai.

Daya jam power bank di atas 160 Wh (32.000 mAh) atau tidak teridentifikasi dilarang dibawa ke dalam pesawat.

Terbaru, Emirates melarang penggunaan power bank di pesawat sejak 1 Oktober 2025. Emirates masih mengizinkan penumpang membawa power bank ke kabin, tapi tidak digunakan. Penumpang juga hanya diizinkan membawa satu power bank dengan daya di bawah 100 watt hour (20.000 mAh).

Cara Aman Membawa dan Menyimpan Power Bank

Mengacu pada Surat Edaran (SE) Nomor 02 Tahun 2023 dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, berikut cara aman membawa dan menyimpan power bank di pesawat:

- Power bank hanya boleh disimpan di bagasi kabin. Berlaku juga untuk baterai jenis apapun yang terpasang pada perangkat dan diletakkan di bagasi terdaftar.

- Setiap penumpang boleh membawa maksimal 2 unit power bank, dan dilarang mengisi daya menggunakan power bank selama penerbangan.

Sanksi atau Risiko Jika Melanggar Aturan Power Bank di Pesawat

Berikut beberapa risiko jika penumpang melanggar aturan power bank di pesawat:

1. Power bank disita oleh petugas bandara atau petugas maskapai.

2. Risiko kebakaran: Baterai litium pada power bank memiliki potensi overheating atau korsleting yang bisa menyebabkan kebakaran.

3. Larangan terbang: Penumpang bisa saja dilarang melanjutkan penerbangan jika kasus terkait power bank dianggap sangat serius.

(KHS/fik)