Heboh Pernikahan Dini di Lombok, Begini Kata Quraish Shihab/Foto: youtube.com/Daniel Mananta Network
Jakarta, Insertlive -
Pernikahan dini yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), tengah ramai diperbincangkan di media sosial.
Pasangan yang melakukan pernikahan dini itu adalah SMY yang baru berusia 15 tahun dengan pria berinisial SR berusia 17 tahun. Awalnya pernikahan itu sempat dicegah oleh perangkat desa dari kedua mempelai. Namun, hal itu gagal dilakukan karena pihak keluarga tetap ingin pernikahan terjadi.
Dalam video yang tersebar di media sosial, gelagat dari mempelai wanita menjadi sorotan dan menimbulkan keprihatinan publik. Sejumlah netizen juga menilai ada kejanggalan dari raut wajah mempelai wanita.
Alhasil, orang tua hingga penghulu kini dilaporkan ke polisi oleh Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram.
Lalu bagaimana pandangan cendekiawan Muslim Indonesia sekaligus mantan Menteri Agama Quraish Shihab soal pernikahan dini di dalam Islam?
Quraish Shihab sempat membahas soal pernikahan dini dan pandangannya dalam Islam. Ia menyebut orang tua harus menikahkan anak jika ia sudah benar-benar siap lahir dan batin.
"Jangan lah menikahkan anak sebelum dia siap untuk menikah. Siap mental, siap biaya hidup dan lain-lain sebagainya," ucap Quraish Shihab dalam tayangan di YouTube Najwa Shihab pada dua tahun lalu.
Najwa Shihab, anak Quraish Shihab, lalu membahas soal maraknya pernikahan dini yang terjadi di Indonesia. Ia menyebut pernikahan itu dilakukan untuk menghindari perzinaan.
Quraish Shihab lalu menyebut pernikahan dini itu akan memiliki dampak pada anak-anak yang akan dilahirkan kelak. Dikhawatirkan anak-anak tersebut akan mendapat pendidikan yang kurang tepat.
"Beberapa kejadian kemarin, pernikahannya (anak) belasan tahun dan sesama anak kecil. 14 tahun masih SMP, 14 sama 15 tahun. Katanya supaya nggak zina. Supaya menghindari zina, supaya nggak pacaran jadi dinikahkan aja gitu," kata Najwa.
"Bagaimana bisa dia? Tidak melihat dampak dari itu. Kalau ada anaknya siapa yang mau didik anaknya, pasti akan dididik salah itu," ucap Quraish Shihab.
Menurut pria 81 tahun itu, jalan keluar untuk menghindari perzinaan bukan menikah melainkan pendidikan. Seseorang butuh mendapat pendidikan yang cukup agar mengetahui bahayanya perzinaan.
"Jadi alasan menghindari zina bukan alasan yang cukup kuat untuk menikahkan anak?," tanya Najwa.
"Orang tidak bisa terhindari dari zina hanya sekadar karena dikawinkan. Masih bisa aja berzina walaupun sudah kawin. Alangkah banyaknya yang begitu," jawab Quraish Shihab.
"Yang menghindarkan orang dari perzinaan itu adalah pendidikan yang benar, yang menjadikan dia sadar bahwa perzinaan itu adalah buruk," lanjutnya.
(agn/fik)
Tonton juga video berikut: