Ketegaran Sarwendah saat Prosesi Kremasi Mendiang Ayahanda / Foto: Febri/detikhot
Jakarta, Insertlive -
Duka mendalam masih dirasakan oleh Sarwendah dan keluarganya, usai sang ayah, Hendrik Lo meninggal dunia pada Sabtu (19/7) kemarin. Hari ini, Rabu (23/7) jenazah Hendrik Lo dikremasi di Rumah Duka Grand Heaven Pluit, Jakarta Utara.
Sebelum kremasi dilakukan, pihak keluarga menggelar ibadah kebaktian terlebih dahulu. Prosesi tersebut sebagai bentuk penghormatan terakhir untuk mendiang ayah Sarwendah tersebut.
Tradisi agama Budha juga dilakukan dalam prosesi kremasi tersebut, salah satunya yakni pembakaran linwuk. Sarwendah dan keluarganya membakar benda-benda kedukaan sebagai bentuk pelepasan dan penghormatan.
Selain itu, juga dilakukan prosesi pedang pora yang dilakukan pria berpakaian prajurit untuk mengiringi peti jenazah menuju ruang krematorium. Sarwendah sendiri tampak berusaha untuk bisa tetap tegar menjalani prosesi kremasi mendiang ayahnya.
Dengan tatapan kosong, Sarwendah memeluk foto mendiang sang ayah. Tak hanya Sarwendah, kesedihan juga dirasakan oleh Betrand Peto.
Prosesi kremasi mendiang ayah Sarwendah memakan waktu selama 2,5 hingga 3 jam. Hal tersebut dikarenakan peti jenazah ayah Sarwendah cukup tebal.
"Prosesnya 2,5-3 jam karena petinya tebal," ujar petugas di krematorium Grand Heaven Pluit, Jakarta Utara, Rabu (23/7).
Setelah dikremasi, abu jenazah ayah Sarwendah akan dilarung di perairan Ancol, Jakarta Utara.
(kpr/fik)
Tonton juga video berikut: