Makna Tradisi Makan 12 Anggur di Malam Tahun Baru, Ini Alasannya/Foto: Instagram/@listi_komah
Jakarta, Insertlive -
Malam pergantian tahun selalu identik dengan berbagai tradisi unik dari berbagai belahan dunia. Selain pesta kembang api dan hitung mundur yang meriah, ada juga kebiasaan simbolis yang dipercaya membawa keberuntungan di tahun yang baru. Salah satunya adalah tradisi makan 12 butir anggur tepat saat detik-detik pergantian tahun.
Tradisi ini terdengar sederhana, namun menyimpan makna mendalam tentang harapan, doa, dan optimisme menyambut 12 bulan ke depan. Lantas, dari mana asal kebiasaan ini dan apa sebenarnya makna di balik setiap butir anggur yang dimakan saat malam Tahun Baru?
Makna Tradisi makan 12 Anggur di Malam Tahun Baru
Makna utama dari tradisi makan 12 anggur terletak pada simbolisme harapannya. Setiap anggur merepresentasikan satu bulan dalam setahun, dengan keyakinan bahwa bulan-bulan tersebut akan dipenuhi keberuntungan, kesehatan, dan kebahagiaan. Ada pula kepercayaan bahwa siapa pun yang berhasil menghabiskan 12 anggur tepat waktu akan mendapatkan nasib baik sepanjang tahun.
Selain itu, tradisi ini juga sering dijadikan momen untuk membuat 12 harapan atau resolusi pribadi. Saat mengunyah setiap anggur, banyak orang secara sadar memikirkan doa atau tujuan tertentu untuk bulan yang diwakilinya. Inilah yang membuat ritual ini tetap bertahan hingga kini, jadi bukan hanya sebagai tradisi budaya, tetapi juga sebagai sarana refleksi dan penyusunan harapan untuk menyambut tahun baru secara sederhana namun penuh makna.
Makna Psikologis Makan 12 Anggur
Tradisi makan 12 anggur atau dikenal dengan sebutan uvas de la suerte sering dikaitkan dengan harapan akan keberuntungan di tahun yang baru. Tradisi ini berasal dari Alicante, Spanyol, dan mulai dikenal sejak akhir abad ke-19. Meski kerap dianggap sebagai mitos, kebiasaan ini memiliki makna psikologis yang cukup kuat. Mengonsumsi 12 anggur dalam waktu singkat di detik-detik pergantian tahun dianggap dapat menciptakan momen reflektif yang membantu seseorang menutup tahun lama dan membuka tahun baru dengan niat positif.
Dalam psikologi, ritual seperti ini berfungsi sebagai afirmasi diri. Saat seseorang menyematkan harapan pada tindakan simbolis, alam bawah sadar akan lebih terarah pada tujuan yang ingin dicapai. Setiap anggur yang dimakan akhirnya berperan menjadi representasi harapan kecil yang tersusun rapi untuk 12 bulan ke depan. Inilah yang membuat tradisi ini terasa bermakna, bukan karena anggurnya, tetapi karena proses mental yang menyertainya.
Asal-usul Tradisi Makan 12 Anggur di Malam Tahun Baru
Tradisi makan 12 anggur bermula dari kebiasaan kalangan borjuis di Madrid pada akhir abad ke-19 yang merayakan malam tahun baru dengan anggur dan sampanye. Hal ini tentu terinspirasi dari gaya hidup elite Prancis. Di sisi lain, masyarakat kelas pekerja memiliki kebiasaan berkumpul di luar rumah pada malam tertentu sebagai bentuk perayaan. Ketegangan sosial pun muncul ketika pada 1882, Wali Kota Madrid memberlakukan pajak bagi warga yang merayakan malam tertentu di luar rumah, kemudian kebijakan ini pun memicu protes diam-diam.
Sebagai bentuk sindiran terhadap kelas atas, warga berkumpul di Puerta del Sol pada malam 31 Desember sambil membawa anggur dan sampanye. Aksi satir ini justru berkembang menjadi tradisi tahunan. Pada awal 1900-an, kebiasaan tersebut semakin populer, terutama setelah produsen anggur di wilayah Murcia, Alicante, dan Almería mengalami surplus panen pada 1909. Untuk menyelamatkan hasil panen, anggur dipromosikan sebagai "anggur keberuntungan", hingga akhirnya tradisi ini diterima luas dan menjadi bagian dari budaya tahun baru Spanyol.
Tradisi Makan 12 Anggur Dilakukan Jam Berapa?
Di Spanyol dan beberapa negara Amerika Latin, tradisi makan 12 anggur dilakukan tepat saat pergantian tahun, mengikuti 12 dentang jam yang menandai masuknya tahun baru. Biasanya, masyarakat Spanyol berkumpul di depan jam besar Puerta del Sol, Madrid, atau mengikuti siaran langsung di televisi. Setiap dentang jam menandakan satu anggur harus dimakan tanpa jeda panjang.
Tradisi ini dimulai tepat pukul 12 malam dan berlangsung sekitar 12 detik. Setiap anggur melambangkan satu bulan di tahun mendatang. Karena dilakukan dalam waktu singkat, ritual ini membutuhkan fokus dan kesiapan. Banyak orang memanfaatkan detik-detik ini untuk berdoa atau mengucapkan harapan secara mental sebelum memulai tahun yang baru.
Tujuan Makan 12 Anggur di Bawah Meja
Selain dimakan mengikuti dentang jam, tradisi 12 anggur juga memiliki versi unik yang dilakukan di bawah meja. Variasi ini cukup populer di beberapa negara Amerika Latin, terutama Meksiko. Kepercayaan yang berkembang menyebutkan bahwa makan anggur sambil duduk atau bersembunyi di bawah meja saat malam tahun baru diyakini dapat membawa keberuntungan dalam urusan asmara. Banyak orang melakukannya dengan harapan lebih mudah menemukan pasangan, memperkuat hubungan, atau membuka jalan menuju pernikahan di tahun yang akan datang.
Ritual ini sering dipadukan dengan simbol lain yang juga dipercaya berkaitan dengan cinta dan kemakmuran, seperti mengenakan pakaian dalam berwarna merah saat pergantian tahun. Meski tidak memiliki dasar ilmiah, praktik ini menarik secara psikologis karena memberi ruang bagi harapan dan niat personal di awal tahun. Dalam beberapa tahun terakhir, tradisi makan anggur di bawah meja semakin dikenal luas setelah ramai dibagikan di media sosial seperti TikTok. Banyak orang akhirnya mencobanya sebagai cara seru dan penuh makna untuk menyambut tahun baru, sekaligus menanamkan optimisme terhadap kehidupan percintaan mereka ke depan.
Itulah penjelasan lengkap terkait tradisi makan anggur pada malam tahun baru. Semoga bermanfaat ya, Insertizen!
(Steffy Gracia/dis)

SNAP! adalah kanal video vertikal yang menyajikan konten infotainment singkat, cepat, dan visual. SNAP! menghadirkan cuplikan selebriti, tren viral, hingga highlight interview.
BACA JUGA
detikNetwork

7 hours ago
6















































