Menag Sebut Guru Jangan Cari Uang, Fedi Nuril Pesimis atas Kesejahteraan Pendidik

9 hours ago 2

Fedi Nuril Romantis Bareng Istri Saat Kulineran, Begini Potretnya! Menag Sebut Guru Jangan Cari Uang, Fedi Nuril Pesimis atas Kesejahteraan Pendidik / Foto: Instagram fedinuril

Jakarta, Insertlive -

Fedi Nuril kembali menyuarakan kritikannya terhadap pemerintah. Melalui media sosial X miliknya, Fedi Nuri mengkritik pernyataan Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar yang dinilai telah merendahkan profesi seorang guru.

Aktor yang dikenal vokal bersuara itu menilai pernyataan yang dikeluarkan oleh Menag membuktikan rendahnya komitmen pemerintah dalam mensejahterakan guru.

"Ketika seorang Menteri sudah berucap, 'kalau mau cari uang, jangan jadi guru. Jadi pedagang, lah'. Gue merasa kemungkinan rezim Prabowo untuk memberikan gaji yang layak kepada para guru di Indonesia sangat kecil," tulis Fedi Nuril dalam cuitannya di X, dilihat Jumat (5/9).


[Gambas:Twitter]

Fedi Nuril pun dengan tegas mengatakan bahwa kemuliaan sebuah profesi bukan berarti mereka tak layak mendapatkan kehidupan yang layak.


"Tujuan mulia bukan berarti tidak pantas dapat gaji yang layak," pungkasnya menegaskan.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Nasaruddin Umar, Menteri Agama menyampaikan pidato pada saat membuka kegiatan Pendidikan Profesi Guru (PPG), Rabu (3/9) lalu. Pada kesempatan itu, ia menyebut guru merupakan sebuah profesi yang mulia.

Ia pun mengatakan bahwa tak sepatutnya guru yang mengabdi dalam dunia pendidikan mencari kekayaan dari profesinya. Ia pun membandingkannya dengan pedagang yang memang bekerja untuk mencari kekayaan.

"Menjadi guru itu mulia sekali... Maka itu, jangan ikut-ikutan terhadap para pedagang yang memang tujuannya mencari uang. Kalau mau cari uang jangan jadi guru, jadi pedaganglah," tutur Nasaruddin Umar, Menteri Agama.

Sontak saja pidato Menteri Agama itu menuai kritikan dari berbagai kalangan. Sadar pernyataannya telah menimbulkan gejolak di tengah masyarakat, Nasruddin pun menyampaikan permohonan maafnya.

Ia mengakui bahwa pernyataan yang terlontar dari mulutnya telah melukai perasaan guru.

"Saya menyadari bahwa potongan pernyataan saya tentang guru menimbulkan tafsir yang kurang tepat. Untuk itu, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya," tutur Nasaruddin dalam keterangan resminya.

"Puluhan tahun hidup saya, saya abdikan di ruang kelas, mendidik mahasiswa. Karena itu, saya sangat memahami bahwa di balik kemuliaan profesi ini, guru tetap manusia yang membutuhkan kesejahteraan yang layak," pungkasnya.

(kpr/kpr)

Tonton juga video berikut:

Read Entire Article
Makassar Info | Batam town | | |