Menguak Kisah Orang Indonesia Pertama yang Naik Haji, Begini Sejarahnya/Foto: Haris Fadhil/detikcom
Jakarta, Insertlive -
Agama Islam diketahui telah masuk ke Indonesia sejak sekitar abad ke-7 Masehi. Menjadi agama yang berada di Indonesia sejak ratusan tahun lalu, timbul pertanyaan soal siapa orang Indonesia pertama yang menunaikan ibadah haji.
Ibadah haji sendiri dilakukan dengan berangkat ke kota Makkah di Arab Saudi dan melaksanakan rangkaian ibadah menurut syariat Islam, mulai dari melakukan tawaf di Ka'bah hingga melempar jumrah.
Lantas siapa orang Indonesia pertama yang naik haji?
Ada berbagai versi cerita soal siapa orang Indonesia pertama yang melakukan ibadah haji. Menurut berbagai sumber, keberangkatan haji pertama dari Indonesia pertama kali terjadi pada era Nusantara.
Sosok yang disebut-sebut orang Indonesia pertama yang naik haji adalah seorang keturunan bangsawan bernama Bratalegawa. Ia merupakan putra Raja Galuh, Mangkubumi Suradipati yang dikenal juga sebagai Prabu Bunisora dan punya julukan Kuda Lalean.
Bratalegawa adalah sepupu dari Prabu Niskala Wastu Kancana yang merupakan kakek Prabu Siliwangi. Bratalegawa disebut lahir pada 1272 Saka atau 1350 Masehi.
Meski merupakan keturunan raja, Bratalegawa disebut lebih tertarik dengan bisnis. Ketika dewasa, Bratalegawa menjadi seorang saudagar kaya yang memiliki banyak kapal dagang, perhiasan, hingga properti.
Kapal dagang Bratalegawa kemudian telah mengunjungi berbagai tempat, mulai dari Malaka, Pulau Sumatra, Cina, India, Persia, hingga Semenanjung Arab. Hal ini kemudian membuat Bratalegawa sebagai orang Indonesia pertama yang naik haji.
Sementara menurut buku Sejarah Ibadah oleh Syajruddin El-Fikri, tak ada penjelasan pasti soal siapa orang yang pertama kali naik haji dari Indonesia. Hal ini karena banyak umat Muslim asal Indonesia yang pergi haji sejak zaman kolonial Belanda.
Umat Muslim dari Indonesia konon telah mengunjungi Tanah Suci untuk melakukan ibadah haji sejak abad ke-16 Masehi. Mereka umumnya berasal dari strata sosial atas, seperti utusan sultan hingga pedagang kaya.
Keberangkatan umat Muslim Indonesia saat itu kemudian tak lepas dari hubungan pelayaran antara masyarakat Nusantara dan pedagang dari jazirah Arab. Mereka yang berangkat haji dari Indonesia kemudian melewati Selat Malaka, Samudera Pasai, dan Pidie dengan kapal.
(asw)
Tonton juga video berikut: