Prancis Resmi Akui Musik Elektronik Sebagai Warisan Budaya Tak Benda / Foto: Ilustrasi musik elektronik. (Instagram digit.fourfivesix
Jakarta, Insertlive -
Pemerintah Prancis resmi mengakui musik elektronik sebagai bagian dari Warisan Budaya Tak Benda nasional.
Keputusan ini menegaskan posisi penting genre tersebut dalam identitas artistik negara yang selama puluhan tahun dikenal sebagai salah satu pusat perkembangan musik elektronik dunia.
Melalui Kementerian Kebudayaan, Prancis memasukkan musik elektronik ke dalam Inventaris Warisan Budaya Tak Benda, sebuah langkah awal sebelum diajukan ke tingkat UNESCO.
Dalam penetapan tersebut, kementerian juga menyebut klub-klub malam sebagai "tempat ekspresi dan perayaan artistik", bukan sekadar ruang hiburan.
Pengakuan ini sekaligus menyoroti kontribusi besar Prancis terhadap musik elektronik global, yang kerap dikenal dengan istilah French touch.
Aliran ini melahirkan deretan musisi dan grup berpengaruh seperti Daft Punk, Justice, Air, Cassius, Phoenix, Étienne de Crécy, M83, hingga Alan Braxe.
Inventaris Warisan Budaya Tak Benda sendiri merupakan daftar yang memungkinkan negara-negara penandatangan Konvensi UNESCO mendaftarkan berbagai praktik budaya, mulai dari musik, kerajinan, hingga tradisi sosial, yang diakui masyarakat sebagai bagian dari warisan mereka.
Menteri Kebudayaan Prancis, Rachida Dati, menegaskan bahwa pengakuan ini mencerminkan peran besar musik elektronik dalam lanskap budaya nasional.
"Musik elektronik memiliki tempat yang layak dalam warisan budaya tak benda nasional kita," ujar Dati, seraya menekankan pentingnya klub sebagai ruang kreativitas dan perayaan seni.
Sosok pionir musik elektronik Jean-Michel Jarre turut mendapat sorotan khusus. Album ikoniknya, Oxygène (1976), yang menggunakan synthesizer awal tanpa vokal, dianggap sebagai fondasi penting bagi lahirnya French touch di generasi berikutnya.
Jarre sendiri telah dianugerahi Legiun Kehormatan Prancis pada 2021 dan menjabat sebagai Duta Besar UNESCO sejak 1993.
"Saya senang melihat musik elektronik akhirnya mendapatkan tempatnya dalam warisan dunia, terutama setelah lebih dari tiga dekade berkomitmen sebagai Duta UNESCO dan juru bicara budaya tak benda," tulis Jarre dalam unggahan Instagram-nya.
"Tonggak sejarah bagi musik elektronik." sambungnya.
Langkah Prancis ini juga sejalan dengan pernyataan Presiden Emmanuel Macron, yang pada Juni lalu menyerukan agar musik elektronik Prancis mendapatkan status warisan budaya UNESCO.
Dalam wawancara radio, Macron bahkan menyinggung pengakuan techno Berlin yang telah masuk daftar UNESCO pada 2023.
"Kita juga akan melakukan itu. Saya mencintai Jerman, tetapi kita tidak perlu belajar dari siapa pun. Kita adalah penemu teknologi elektro. Kita memiliki sentuhan Prancis itu." kata Macron.
Sebelumnya, UNESCO telah mengakui sejumlah genre musik dunia sebagai warisan budaya tak benda, termasuk reggae Jamaika, mariachi Meksiko, dan rumba Kuba.
Di Prancis sendiri, beberapa tradisi musik telah lebih dulu mendapat perlindungan UNESCO, seperti Gwoka dari Guadeloupe serta seni permainan terompet dan teknik pernapasan khas para musisinya.
Nama Daft Punk menjadi simbol paling kuat dari French touch. Duo yang dibentuk Thomas Bangalter dan Guy-Manuel de Homem-Christo di Paris pada 1993 itu dikenal lewat perpaduan house, funk, techno, synth-pop, dan disko.
Album-album seperti Homework (1997) dan Discovery (2001) hingga kini dianggap sebagai karya klasik musik dansa dunia.
Album terakhir mereka, Random Access Memories (2013), melahirkan hit global Get Lucky. Daft Punk resmi mengumumkan perpisahan pada Februari 2021 melalui video Epilogue, yang menandai akhir perjalanan salah satu ikon terbesar musik elektronik modern.
Dengan pengakuan resmi ini, Prancis menegaskan bahwa musik elektronik bukan sekadar tren atau hiburan malam, melainkan bagian penting dari sejarah, identitas, dan warisan budaya bangsa.
(ikh/ikh)
Tonton juga video berikut:

SNAP! adalah kanal video vertikal yang menyajikan konten infotainment singkat, cepat, dan visual. SNAP! menghadirkan cuplikan selebriti, tren viral, hingga highlight interview.
BACA JUGA
detikNetwork

1 hour ago
1
















































