Respons Ariel NOAH soal Tuntutan Royalti Lesti Kejora dan Vidi Aldiano/Foto: Instagram arielnoah
Jakarta, Insertlive -
Kasus penuntutan royalti kepada penyanyi oleh pencipta lagu belakangan ini mulai bermunculan.
Yang paling menghebohkan adalah gugatan Yoni Dores ke Lesti Kejora dan gugatan Keenan Nasution ke Vidi Aldiano.
Kasus seperti ini pun turut menjadi perhatian oleh Ariel NOAH dan musisi lain yang tergabung dalam VISI.
Menurut Ariel, kasus seperti ini muncul karena ada masalah dalam putusan sidang royalti Ari Bias melawan Agnez Mo beberapa waktu lalu.
IKUTI QUIZ
Ariel menilai putusan itu menjadi celah bagi oknum-oknum untuk mendapatkan keuntungan dan dia lewat VISI mencoba mencegah hal ini terjadi ke lebih banyak penyanyi.
"Yang kita masalahin keputusan sidangnya Agnez ini kita lihat bisa dimanfaatkan oleh oknum-oknum. Ini yang kita takutin dan sudah terjadi," kata Ariel dalam video YouTube Patrick Effendy yang dilihat Rabu (11/6).
Menurut Ariel, oknum seperti ini bisa saja menembak harga tinggi yang tidak adil bagi kedua belah pihak.
"VISI itu dibentuk itu untuk melindungi para penyanyi. Penyanyi itu ada banyak banget masalahnya sebetulnya. Salah satunya ada penyanyi-penyanyi baru dikontrak tujuh album, album pertama oke, kedua kedua nggak oke, album ketiga nggak dilanjutin, itu kan sendirian biasanya nggak ada yang bantuin,"
"Pas terjadi sama Agnez dan apa yang kita yakini selama ini 'Kok nggak seperti yang kita tahu' keputusannya kita 'Oh, nggak bisa nih. Kita harus turun'. Yang terjadi sama Agnez ini menyisakan masalah buat penyanyi yang lain," tutupnya.
Diketahui, Lesti Kejora dituntut olehYoni Dores, seorang pencipta lagu, karena dugaan pelanggaran hak cipta.
Yoni Dores melaporkan Lesti Kejora ke polisi karena membawakan dan mengunggah beberapa lagu ciptaannya tanpa izin di berbagai platform digital, seperti YouTube.
Sedangkan Vidi Aldiano dituntut Rp24,5 miliar oleh Keenan Nasution pemilik lagu Nuansa Bening lantaran Vidi diduga membawakan lagu miliknya tanpa izin selama kurun waktu 16 tahun, sejak 2008 hingga 2024.
(dia/dia)
Tonton juga video berikut: