Sanksi Adat Toraja Bisa Lebih Ringan Bila Pandji Pragiwaksono Mau Lakukan Hal Ini / Foto: Dini Astari
Jakarta, Insertlive -
Lembaga Adat Toraja Siap Ringankan Sanksi untuk Pandji Jika Datang dan Minta Maaf Langsung
Komika Pandji Pragiwaksono tengah menghadapi sanksi adat dari Lembaga Adat Tongkonan Adat Sang Torayan (TAST).
Hal itu terkait materi stand up Pandji yang dianggap menyinggung tradisi pemakaman Rambu Solo milik masyarakat Toraja.
Meski sebelumnya Pandji telah meminta maaf secara terbuka, pihak adat menilai penyelesaian secara adat tetap harus dilakukan.
Namun, Ketua Umum TAST Benyamin Rante Allo membuka peluang keringanan.
Ia menegaskan bahwa besaran denda maupun jumlah hewan kurban yang disebutkan dalam somasi bisa saja berubah, asalkan Pandji bersedia datang langsung ke Toraja dan menyampaikan permintaan maaf secara adat.
"Artinya Pandji harus datang untuk kita membahas sanksinya. Belum tentu nilainya atau jumlahnya seperti itu. Jadi akan dilihat dari hasil pembicaraan ketika Pandji datang," ujar Benyamin, Jumat (7/11).
Sebelumnya, TAST mengajukan beberapa tuntutan kepada Pandji, antara lain upacara adat Ma'sosoran Rengnge, kurban 48 kerbau dan 48 babi, serta denda adat sebesar Rp 2 miliar.
Ritual Ma'sosoran Rengnge sendiri merupakan prosesi adat Toraja yang dilakukan sebagai bentuk permohonan kepada Tuhan dan leluhur untuk menjaga keharmonisan antara dunia manusia dan dunia roh.
"Pandji diwajibkan melaksanakan upacara adat Ma'sosoran Rengnge. Ini bentuk penebusan dan pemulihan atas penghinaan yang telah dilakukan Pandji terhadap nilai dan norma adat Toraja," jelas Benyamin.
Selain itu, Benyamin juga menjelaskan bahwa sanksi adat tidak bersifat kaku. Semangat utama dari keputusan tersebut adalah pemulihan hubungan sosial dan kehormatan budaya Toraja, bukan sekadar hukuman.
"Kalau Pandji datang dengan itikad baik, tentu akan ada pertimbangan. Karena adat Toraja menjunjung tinggi perdamaian dan pemulihan, bukan permusuhan," tuturnya.
Menurut Benyamin, uang denda yang diminta dalam somasi sejatinya akan digunakan untuk pendidikan budaya, kegiatan adat, dan pemulihan simbol-simbol kehormatan Toraja yang dianggap tercemar oleh pernyataan Pandji.
"Uang tersebut akan digunakan untuk kegiatan adat, pendidikan budaya, dan pemulihan simbol-simbol adat Toraja yang telah tercemar," tegasnya.
Meski Pandji sudah menyampaikan permintaan maaf di media sosial, pihak adat berharap permintaan maaf secara langsung di hadapan tetua adat Toraja dapat menjadi bentuk penghormatan yang lebih bermakna.
Langkah tersebut diyakini bisa menjadi jalan damai dan membuka ruang untuk keringanan sanksi.
(ikh/ikh)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT

SNAP! adalah kanal video vertikal yang menyajikan konten infotainment singkat, cepat, dan visual. SNAP! menghadirkan cuplikan selebriti, tren viral, hingga highlight interview.
BACA JUGA
detikNetwork

2 hours ago
1















































