Sejarah Gaya Workwear, Dulu Dipakai Buruh dan Kini Jadi Streatwear Populer

Jakarta, Insertlive -

Workwear merupakan salah satu gaya berbusana yang tengah populer belakangan ini di kalangan anak muda. Gaya busana ini kerap dipilih lantaran tampak simpel, tetap tetap bisa memberikan kesan stylish.

Namun siapa sangka, gaya ini ternyata awalnya dirancang untuk digunakan oleh para buruh saat bekerja.

Dilansir dari Highsnobiety, workwear berakar dalam kebutuhan fungsionalitas dan daya tahan di lingkungan kerja. Pakaian seperti overall, jaket denim, dan celana panjang awalnya dikenakan oleh pekerja konstruksi, petani, dan buruh pabrik.

Seiring berjalannya waktu, gaya busana ini dilirik oleh para desainer karena memiliki potensi. Workwear mendapatkan perhatian lebih luas di dunia fesyen pada tahun 1980-an dan 1990-an ketika beberapa merek streetwear terkemuka mulai menggabungkan unsur-unsur workwear dalam desain mereka.

Bahan-bahan yang awalnya digunakan untuk kebutuhan industri, seperti denim dan canvas tebal pun menjadi bahan favorit dalam koleksi-koleksi streetwear ini.

Hingga saat ini, gaya workwear pun masih menjadi populer. Levi's sebagai salah satu pelopor merek denim menciptakan pakaian workwear yang otentik, memadukan fungsi pakaian utilitas dengan inovasi masa kini lewat koleksi Blue Tab.

Setiap pakaian didesain ulang menggunakan bahan yang modern, dipadukan dengan gaya yang effortless, menghubungkan karakter desain masa lalu dan masa kini.

Koleksi Blue Tab menghadirkan atasan, skirts, dan outerwear. Koleksi ini dirancang dengan detail khas dari Levi's, menggabungkan gaya klasik dengan sentuhan yang modern. Bahan premium seperti denim neppy, chambray shirting, dan light denim selvedge dengan warna biru tua pekat memberikan sentuhan yang mewah kepada seluruh koleksi ini.

Untuk pria, koleksi ini merujuk pada gaya berpakaian Americana dengan fit yang elegan dan drapey. Sedangkan untuk wanita, koleksi Blue Tab menekankan pada pemotongan denim yang elegan dengan feminine craftsmanship.

(dia/dia)