Seorang Profesor Sebut Kematian Kim Sae Ron Mirip Squid Game di Dunia Nyata

2 months ago 35

kim sae ron Seorang Profesor Sebut Kematian Kim Sae Ron Mirip Squid Game di Dunia Nyata/Foto: Instagram

Jakarta, Insertlive -

Kabar kepergian aktris Korea Selatan Kim Sae Ron meninggalkan duka besar di dunia hiburan Korea.

Kim Sae Ron ditemukan tewas di rumahnya karena bunuh diri. Sebelum meninggal, sang aktris sempat mendapat cancel culture di negaranya karena sempat terlibat dalam skandal DUI. Usai kejadian itu, karier Sae Ron turun drastis hingga membuatnya bekerja paruh waktu di sebuah kafe.

Tragedi ini membuktikan sulitnya mengembalikan nama baik di dunia hiburan Korea. Beberapa artis Korea pun banyak yang melakukan bunuh diri karena mendapat kritik dan hujatan dari netizen gegara terjerat skandal.


Banyak netizen Korea yang kerap menuntut para artis untuk selalu tampil sempurna dan jauh dari kontroversi. Jika tidak, mereka seolah tak akan henti melemparkan komentar jahat hingga membuat para artis depresi.

Kejadian ini pun disorot oleh seorang profesor dari Departemen psikiatri Universitas Yale, Na Jongho. Ia sempat muncul di acara You Quiz on the Block.

Na Jongho menyampaikan belasungkawa atas kepergian Kim Sae Ron. Dalam kesempatan itu, sang profesor juga menyatakan jika kejadian Sae Ron ini seperti Squid Game di dunia nyata.

Pada Senin (17/2), Profesor Na melalui unggahan di Facebook menyampaikan kasus DUI adalah pelanggaran yang serius. Namun, kritik yang diberikan masyarakat terlalu di luar batas seolah tidak memberikan kesempatan kepada pelaku skandal.

"Meskipun mengemudi dalam keadaan mabuk merupakan pelanggaran yang sangat serius. Masyarakat yang mengucilkan seseorang karena suatu kesalahan tanpa memberi mereka kesempatan untuk menebus kesalahannya jelas bukan masyarakat yang sehat," tulis Profesor Na.


"Cara masyarakat kita mengabaikan & mengkritik mereka yang telah melakukan kesalahan dan seolah-olah tidak terjadi apa-apa itu seperti permainan di "Squid Game"," lanjutnya.

Profesor Na lalu meminta untuk berhenti melakukan kebiasaan menghujat para pelaku seni yang terlibat kasus. Menurutnya komentar jahat tidak akan menyelesaikan masalah para artis tersebut. Sehingga ia ingin para netizen Korea untuk tidak lagi mengirimkan komentar negatif secara berlebihan.

"Aku memiliki firasat kuat bahwa kematian Kim Saeron adalah kematian yang didorong ke tepi jurang (oleh masyarakat). Berita terakhir yang aku lihat tentangnya adalah sebuah artikel tentang pekerjaannya paruh waktu karena kesulitan keuangan. Aku ingat melihatnya disiksa oleh segala macam komentar jahat, tidak hanya di Internet tetapi juga di kafe tempat ia bekerja," tulisnya.

"Berapa banyak lagi nyawa yang harus hilang sebelum kita berhenti menciptakan lingkungan yang memaksakan rasa malu yang merusak tanpa memberi orang kesempatan untuk bernapas? Ini adalah waktu untuk dialog dan refleksi sosial," tutup Profesor Na.

Berita ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

(agn/dis)

Read Entire Article
Makassar Info | Batam town | | |