Usaha Putra John Lennon Agar Generasi Muda Tak Lupakan The Beatles / Foto: dok. Instagram
Jakarta, Insertlive -
Sean Ono Lennon mengungkapkan kegelisahannya terhadap masa depan warisan The Beatles.
Putra mendiang John Lennon dan seniman legendaris Yoko Ono itu menyatakan dirinya kini berupaya memastikan generasi muda tetap mengenal dan mengingat band paling berpengaruh dalam sejarah musik tersebut.
Dalam wawancara terbarunya bersama acara Sunday Morning di CBS, Sean mengatakan bahwa menjaga warisan The Beatles bukan hanya tanggung jawab pribadi, tetapi juga milik dunia.
Meski begitu, ia merasa memiliki peran penting untuk menjembatani karya-karya lama dengan audiens masa kini.
"Jelas dunia juga merupakan penjaga warisannya, menurut saya," ujar Sean.
"Saya hanya melakukan yang terbaik untuk membantu memastikan bahwa generasi muda tidak melupakan The Beatles dan John serta Yoko. Begitulah cara saya memandanginya." sambungnya.
Sean Ono Lennon, yang lahir pada 1975, dalam beberapa tahun terakhir mulai mengambil alih peran sang ibu yang kini berusia 92 tahun.
Ia bertanggung jawab melindungi dan mengelola materi kreatif yang ditinggalkan John Lennon, Yoko Ono, serta The Beatles.
Awal tahun ini, ia terlibat langsung sebagai produser dalam The Beatles Anthology, versi remaster dari serial dokumenter legendaris tahun 1995 yang kini diperluas dari delapan menjadi sembilan episode.
Selain itu, ia juga mengawasi perilisan ulang boxset album Mind Games, karya solo John Lennon, serta produksi film dokumenter One To One: John & Yoko.
Sean mengungkapkan bahwa rasa tanggung jawab itu kerap disertai ketakutan yang sebelumnya tidak pernah ia rasakan.
"Melupakannya? Sebenarnya, saya takut. Dan sebelumnya saya tidak pernah takut," akunya saat ditanya apakah ia khawatir karya ayahnya suatu hari akan terlupakan.
Ia kemudian menjelaskan alasan personal di balik keterlibatannya dalam berbagai proyek tersebut.
"Orang tua saya telah memberi saya begitu banyak sehingga saya pikir ini adalah hal terkecil yang dapat saya lakukan untuk mencoba mendukung warisan mereka selama hidup saya. Saya merasa berhutang budi kepada mereka. Ini adalah hal pribadi," katanya.
Menurut Sean, warisan John Lennon dan Yoko Ono tidak hanya soal musik, tetapi juga nilai yang mereka bawa ke dunia.
"Saya memandang warisan mereka sebagai perdamaian dan cinta," ujarnya.
"Tetapi ini bukan hanya perdamaian dan cinta. Ini adalah sikap terhadap aktivisme yang dilakukan dengan humor dan cinta." lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sean juga memberikan kabar terbaru tentang kondisi Yoko Ono, yang belakangan jarang tampil di hadapan publik.
"Dia baik-baik saja. Maksud saya, Anda tahu, dia sudah 92 tahun, jadi dia sudah jauh lebih lambat, dan dia sudah pensiun. Itulah mengapa saya mencoba melakukan pekerjaan yang dulu dia lakukan," jelasnya.
Sean mengakui bahwa standar yang ditetapkan sang ibu dalam menjaga warisan John Lennon dan The Beatles membuatnya merasa tertekan, namun sekaligus termotivasi.
"Itulah mengapa saya merasa sangat tertekan untuk melakukan yang terbaik, karena dia telah menetapkan standar tinggi dalam cara dia menangani musik ayah saya, dan hal-hal yang berkaitan dengan The Beatles," tuturnya.
Sebelumnya, Sean juga pernah menegaskan bahwa tidak ada rivalitas antara dirinya dan sang kakak, Julian Lennon, serta mengungkap pandangannya mengenai alasan ayahnya mulai tidak menyukai kehidupan sebagai personel The Beatles.
"Saya tidak merasa dia sudah kehilangan kecintaannya pada musik," kata Sean.
"Saya pikir dia sudah kehilangan kecintaannya pada jenis ketenaran tertentu. Saya pikir dia sudah kehilangan kecintaannya pada keharusan menjadi bagian dari sebuah mesin pop." sambungnya.
Upaya Sean Ono Lennon menjaga warisan The Beatles menunjukkan bahwa musik legendaris itu bukan sekadar nostalgia.
Bagi dirinya, menjaga ingatan tentang John Lennon, Yoko Ono, dan The Beatles adalah bentuk cinta, rasa syukur, dan tanggung jawab lintas generasi.
(ikh/ikh)
Tonton juga video berikut:

1 hour ago
1
















































