Ahmad Dhani Akui Kemiripan Lagu Luar dengan Karya Dewa 19 Tapi Bantah Jiplak

Jakarta, Insertlive -

Sejumlah lagu ciptaan musisi dan produser, Ahmad Dhani dituding mirip bahkan identik dengan lagu-lagu dari luar negeri.

Sang maestro musik Tanah Air ini pun disebut telah menjiplak lagu luar negeri karena banyaknya kemiripan.

Tak ingin tinggal diam, Ahmad Dhani pun angkat bicara dan memberikan klarifikasi tentang tudingan tersebut.

Pentolan grup band Dewa 19 ini mengakui beberapa karyanya memang memiliki kemiripan dengan lagu barat. Namun, ia menegaskan bahwa kemiripan tersebut bukan karena penjiplakan.

"Bukan mirip ya, itu 100 persen sama. Ya lagu Barat itu dong yang keluar duluan," kata Ahmad Dhani dalam sebuah wawancara, dikutip Rabu (14/5).

Lebih lanjut, Ahmad Dhani menjelaskan ia secara legal membeli hak adaptasi lagu-lagu tersebut untuk dialihbahasakan dan digubah liriknya ke dalam bahasa Indonesia.

"Saya memang beli rights-nya, jadi saya beli haknya untuk ganti liriknya. Itu hal pertama yang saya lakukan," ungkapnya.

Ayah lima anak ini kemudian mencontohkan lagu Cinta Mati 2 yang dinyanyikan oleh Mulan Jamela merupakan adaptasi dari lagu milik Sergio Mendes.

Menurut mantan suami Maia Estianty ini, praktik membeli hak cipta lagu secara resmi ini adalah hal yang lumrah di dunia musik.

Musisi berusia 52 tahun ini merasa tudingan plagiat yang ditujukan kepadanya karena banyak yang belum tahu tentang mekanisme membeli lisensi lagu.

Ia pun menegaskan langkahnya ini sebagai bentuk profesionalisme dalam industri musik karena menghormati hak cipta dan membeli lisensi secara resmi.

Bahkan, Ahmad Dhani mengatakan pembelian hak adaptasi ini juga pernah dilakukan oleh musisi lain di Indonesia.

Selain dirinya, Ahmad Dhani juga menyebut band The Overtunes yang ia sebut membeli hak cipta Backstreet Boys untuk lagu berjudul Center of Gravity yang dialihbahasakan menjadi lagu Sayap Pelindungmu.

"Misalnya The Overtunes, lagunya dari Backstreet Boys yang dialihbahasakan, 'Sayap Pelindungmu' dari 'Center of Gravity'. Sekarang hal seperti itu sudah jadi tren. Banyak perusahaan rekaman yang melakukan hal serupa," ucapnya.

(naa/naa)