Perjalanan Karier Tommy Kurniawan Dikira Hakim Saat Hadir di Sidang Ahmad Dhani

Jakarta, Insertlive -

Kehadiran Tommy Kurniawan di acara sidang MKD Ahmad Dhani terkait aduan Rayen Pono sukses mengejutkan publik.

Diketahui, Ahmad Dhani dilaporkan oleh musisi Rayendie Rohy Pono alias Rayen Pono ke MKD atas dugaan kode etik karena marga 'Pono' diplesetkan menjadi Porno.

Aktor yang telah lama tak pernah tampil di layar kaca ini tiba-tiba muncul di sidang Ahmad Dhani dan dikira menjadi hakim.

Bukan tanpa alasan, Tommy Kurniawan hadir mengenakan busana dan jubah berwarna hitam merah seperti seragam khas hakim.

Pada kesempatan itu, bintang sinetron ABG ini juga sempat memberikan teguran keras kepada pentolan grup band Dewa 19 ini.

Tommy Kurniawan juga menyinggung soal kepantasan etika dan norma Ahmad Dhani dalam sidang etik yang digelar pada Rabu (7/5).

"Mas Dhani sebagai anggota DPR RI perlu kami ingatkan bahwa setiap anggota DPR otomatis harus mengikuti peraturan DPR terkait kode etik," kata Tommy dalam persidangan, dikutip pada Rabu (14/5).

Lama tak terdengar kabarnya, nama Tommy Kurniawan pun kini menjadi perbincangan karena mendadak diduga menjadi hakim di sidang Ahmad Dhani.

Perjalanan Karier Tommy Kurniawan

Tommy Kurniawan merupakan salah satu aktor kenamaan Tanah Air yang telah debut di industri hiburan sejak tahun 2000.

Ia awalnya mengikuti ajang Top Model Cardinal dan berhasil meraih juara kedua.

Pria kelahiran 15 September 1984 ini kemudian melebarkan sayapnya di dunia akting dan main di sinetron bertajuk Doa dan Anugerah.

Sejak saat itu, Tommy Kurniawan pun kerap wara-wiri di layar televisi Indonesia membintangi berbagai sinetron hits.

Salah satunya, ABG (2002), Kawin Gantung (2003), dan Jangan Berhenti Mencintaiku (2004).

Pada tahun 2014, Tommy Kurniawan masuk ke dunia politil. Ia terpilih menjadi anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Barat V pada 2019 dan 2024.

Bukan hakim, Tommy Kurniawan kini menjabat sebagai salah satu anggota Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) yang bertugas menyelidiki dan memverifikasi tuduhan mengenai anggota DPR RI yang tidak melaksanakan kewajiban dan tugas.

(naa/naa)