Enam Bulan Florence Pugh Lawan Depresi Usai Syuting Midsommar

Jakarta, Insertlive -

Florence Pugh secara jujur mengungkap harga mahal yang harus ia bayar setelah memerankan karakter Dani di film horor kultus Midsommar (2019).

Dalam wawancara dengan The Louis Theroux Podcast, aktris berusia 28 tahun itu mengaku mengalami depresi selama enam bulan setelah produksi berakhir.

Pugh menuturkan bahwa demi menghadirkan tingkat kesedihan mendalam yang diminta naskah, ia harus mendorong dirinya secara ekstrem hingga melewati batas kenyamanan emosionalnya.

"Saya rasa Midsommar membuat saya sedih selama kurang lebih enam bulan setelahnya dan saya tidak tahu mengapa saya depresi," ungkap Pugh.

IKUTI QUIZ

• QUIZ

  [KUIS] Tebak Poster Film Horor Ikonik Indonesia, Berapa Skormu?

Ia mengungkapkan bagaimana proses mendalami peran Dani, seorang perempuan yang mengalami duka dan kehancuran mental.

Rupanya proses pendalaman karakter itu tanpa sadar menyiksa kondisi psikologisnya sendiri.

"Saya hanya tidak bisa menguras diri saya seperti itu karena itu memiliki efek berantai. Saya pikir saya menyalahgunakan kesehatan mental saya untuk memainkan karakter itu," ujarnya.

Selama syuting, intensitas tuntutan emosional kian meningkat. Awalnya, Pugh membayangkan kehilangan salah satu saudara kandungnya demi memunculkan tangisan yang meyakinkan. Namun proses itu berkembang ke gambaran yang jauh lebih gelap.

"Awalnya, saya hanya membayangkan mendengar berita bahwa salah satu saudara kandung saya meninggal ... lalu pertengahan syuting rasanya seperti harus membayangkan peti mati. Dan menjelang akhir, rasanya seperti saya menghadiri pemakaman seluruh keluarga saya," tuturnya.

Usai menyelesaikan Midsommar, Pugh langsung berpindah ke proyek Little Women yang memiliki atmosfer jauh lebih cerah.

Ia sempat mengabaikan gejolak emosionalnya hingga akhirnya pulang saat Natal dan merasakan beban itu kembali menyeruak.

Pengalaman tersebut menjadi titik balik bagi Pugh. Ia menegaskan tidak akan lagi menerima peran yang menuntut dirinya menguras habis kondisi mental demi menjaga kesehatan jangka panjangnya.

(ikh/and)