Karakter Sha Ine Febriyanti dalam Film Mungkin Kita Perlu Waktu

15 hours ago 5

Sha Ine Febriyanti saat mempromosikan film terbarunya 'Bumi Manusia' di kantor detikcom. Karakter Sha Ine Febriyanti dalam Film 'Mungkin Kita Perlu Waktu'/ Foto: Muhammad Ridho

Jakarta, Insertlive -

Sha Ine Febriyanti siap mewarnai layar lebar Tanah Air lewat film Mungkin Kita Perlu Waktu yang tayang di bioskop mulai 15 Mei 2025 mendatang. Film garapan sutradara Teddy Soeriaatmadja itu sebelumnya diputar di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2024. 

Dalam film ini, Sha Ine Febriyanti berperan sebagai Kasih, seorang ibu yang tengah berduka karena anak pertamanya meninggal dunia akibat kecelakaan mobil. Hubungan Kasih dengan suami dan putra keduanya menjadi renggang setelah kepergian sosok si sulung.

Menurut Sha Ine, perannya kali ini berbeda dan lebih rumit ketimbang karakter lain yang sebelumnya ia mainkan.


"Ini bukan peran yang mudah untuk digumuli, dicari, karakternya ini punya perasaan yang sangat kompleks, juga punya latar belakang yang rumit. Jadi, memang Kasih ini berbeda dengan peran ibu yang lain yang saya perankan," kata Sha Ine saat berbincang dengan Insertlive di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (6/5).

IKUTI QUIZ

Sha Ine juga menemukan tantangan baru saat memerankan sosok Kasih. Ia ternyata lebih sering memerankan karakter yang ekspresif dan menarik perhatian. Namun, di film barunya ini, Sha Ine harus menampilkan sosok yang lebih kompleks.

Naura Hakim, Sha Ine Febriyanti, Bima AzrielNaura Hakim, Sha Ine Febriyanti, Bima Azriel/ Foto: Insertlive

"Yang paling menantang di sini, bagaimana saya pribadi yang sering memerankan karakter dengan larger than life, yang ekspresif, proyeksinya besar, tapi di sini sutradara menginginkan saya betul-betul menjadi karakter itu tanpa pengarahan yang berlebih," tuturnya.

Sebagai seorang ibu, Sha Ine menilai Kasih sama seperti ibu-ibu pada umumnya yang memiliki rasa kasih sayang yang besar untuk anaknya dan keluarganya. Namun, setiap ibu memiliki cara yang berbeda dalam merespons luka dan trauma

"Yang pasti, sebagai seorang ibu, ketika dia merasa kehilangan, atau ada rasa kecewa atau ada yang tidak sesuai dengan keinginannya, itu akan membuat hatinya terluka dan robek," ungkapnya.

"Tetapi memang film ini ceritanya lebih spesifik di mana kita grieving atau kehilangan," tutupnya.


(KHS/fik)

Tonton juga video berikut:

Read Entire Article
Makassar Info | Batam town | | |