Koki Wanita Ini Bongkar Makanan Khusus untuk Mendiang Paus Fransiskus/Foto: Twitter
Jakarta, Insertlive -
Kepergian Paus Fransiskus membuat seluruh umat Katolik dunia berduka. Sang pemimpin itu meninggal dunia pada Senin (21/4).
"Pagi ini pukul 7:35 (0535 GMT) Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Beliau banyak mengajari kita hidup dengan nilai Injil serta iman, keberanian, dan cinta universal untuk khususnya kaum yang kekurangan dan termarjinalkan," kata Kardinal Kevin Farrell, dikutip dari AP.
Kabar duka ini datang satu hari setelah Paus Fransiskus memberikan pidato terakhirnya di Vatikan dalam perayaan Paskah.
Di tengah kabar duka ini, publik mengingat bagaimana cerita seorang koki wanita bernama Lidia Bastianich yang memiliki pengalaman dekat dengan sosok mendiang Paus Fransiskus.
Koki Lidia Bastianich bercerita pengalamannya menjadi juru masak untuk Paus Fransiskus.
Ia pernah menjadi juru masak pada tahun 2008 dan 2015 ketika Paus Benediktus XVI dan Paus Fransiskus mengunjungi Amerika Serikat.
Pengalaman itu sempat membuatnya percaya tak percaya karena tidak menyangka akan memasak untuk imam besar umat Katolik.
Dari cerita sang koki yang dilansir dari Catholic News Agency, Lidia awalnya diminta membuat tim koki dan staf pelayanan untuk merencanakan sejumlah menu makanan, bercerita bagaimana pengalamannya menjadi juru masak untuk Paus Fransiskus.
Saat membuat rancangan menu makanan untuk Paus Fransiskus, Lidia awalnya mengajukan menu khas Argentina dengan banyak daging.
Namun, Vatikan menolak usulannya dengan alasan kesehatan Paus Fransiskus. Lidia pun memilih untuk menyiapkan makanan Italia Utara seperti tomat heirloom, keju burrata buatan sendiri, serta lobster kukus.
Ia juga menghadirkan sup capon dengan pasta raviolini Grana Padano, daging sapi, Boscaiola, porcini, jagung, dan tomat segar.
Adapun dessertnya ditutup dengan sajian sorbet anggur Concord, lengkap dengan kue bolu dengan tekstur ringan yang dikenal dengan angel food.
Untuk menu sarapan, Lidia menyiapkan jus jeruk segar, teh, dan roti panggang sementara di malam hari, mereka berinisiatif menyiapkan segelas air dan sebuah pisang di meja samping tempat tidur Paus.
"Saat sedang masak, kami melihat dia masuk ke dapur. Dia menghabiskan waktu sekitar 20 menit bersama kami di dapur yang sederhana dengan momen intim yang luar biasa," cerita Lidia.
(dis/fik)