Kronologi Atlet Disabilitas di Bekasi Diusir dari Mes Usai Dicoret (Foto: Tangkapan Layar)
Jakarta, Insertlive -
Media sosial dihebohkan dengan rekaman video memperlihatkan empat atlet disabilitas binaan National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Bekasi diduga terusir dari mes.
Dalam video berdurasi 30 detik, para atlet terlihat membawa sejumlah koper dan tas gendong. Mereka berdiri di tepi jalan raya setelah keluar dari mes atlet di Villa Putra Cakung, Desa Sukaasih, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi.
Indah Permatasari (25) menjadi satu dari empat atlet disabilitas yang diduga terusir dari mes mereka. Indah mengaku bersama rekan-rekannya terusir dari mes.
"Ya terusir kali, jadinya kita bawa barang saja. Iya (dicoret), enggak ada pemanggilan," kata Indah dalam video viral.
Indah Permatasari/ Foto: Tangkapan Layar
Terpisah, Indah menjelaskan, persoalan berawal ketika ia bersama rekan-rekannya tak masuk dalam surat keputusan (SK) pemanggilan latihan atlet.
Indah yang terkejut dengan keputusan tersebut akhirnya angkat kaki dari mes pada 11 Juni 2025. Setelah tak lagi tinggal di mes, Indah akhirnya mencari kepastian dengan mendatangi Kantor NPCI Kabupaten Bekasi di Komplek Stadion Wibawamukti, Cikarang Timur.
Kedatangan mereka tak lain untuk mempertanyakan dasar keputusan pengurus yang mendepak para atlet dalam daftar atlet andalan NPCI Kabupaten Bekasi.
Para atlet juga mempertanyakan honor selama dua bulan terakhir yang belum mereka terima.
Setelah audiensi, honor mereka pun cair. Namun, para atlet tetap kecewa sebab gaji bulanan yang mereka terima ternyata tetap tak sesuai.
"Dua bulan belum dibayarkan. Tapi kami hanya diberi satu bulan, tanpa penjelasan," kata Indah.
Selain itu, tak masuknya mereka ke dalam daftar pemanggilan tak ubahnya sebagai hukuman dari pengurus tanpa dibarengi dengan penjelasan.
"Kami hanya menanyakan hak kami. Tapi malah dihukum. Kami benar-benar tidak paham," jelas Indah.
Indah juga mengklaim adanya dugaan pengancaman terhadap para atlet yang ingin bersuara pasca-pengumuman SK pemanggilan. Alhasil, para atlet pun takut untuk bersuara dan terpaksa memendam keluh kesah mereka.
(yoa/and)
Tonton juga video berikut: