Mengenal Film Conclave yang Jadi Tontonan Kardinal Sebelum Pemilihan Paus Baru

Jakarta, Insertlive -

Umat Katolik kini telah memasuki momen sakral pemilihan Paus baru usai wafatnya Paus Fransiskus pada 21 April 2025 lalu. Proses pemilihan yang disebut sebagai konklaf ini telah memilih Paus baru yang mengambil nama Paus Leo XIV.

Konklaf melibatkan 133 kardinal dari 70 negara berbeda untuk berkumpul dalam pengumpulan suara tertutup di Kapel Sistina untuk memilih Paus baru. Proses yang disebut konklaf ini ternyata memiliki fakta menarik.

Sejumlah kardinal dilaporkan menonton film Conclave, yakni film dengan genre drama politik keagamaan yang menceritakan prosesi konklaf. Kardinal yang menonton film ini dilaporkan menjadikan Conclave sebagai bagian dari refleksi dan pemahaman sebelum mereka memberikan suara.

Menurut laporan Politico, sejumlah kardinal menonton film Conclave menjelang sesi konklaf. Seorang Pendeta bahkan menyebut Conclave sebagai film yang sangat akurat, dan menjadikannya alat riset yang bermanfaat.

Beberapa di antara para kardinal yang berpartisipasi dalam pemilihan Paus kemudian menyempatkan diri untuk menonton Conclave di bioskop sebelum masa konklaf dimulai.

Conclave menyuguhkan ketegangan dalam pemilihan Paus baru dalam genre thriller-psikologis. Film ini kemudian menyoroti konflik batin, skandal tersembunyi, bahkan pertarungan nilai-nlai dalam Gereja Katolik.

Penayangan Conclave di layanan streaming melonjak tajam usai Paus Fransiskus berpulang. Data dari Luminate menyebut bahwa terdapat lonjakan penayangan sebesar 283 persen dalam satu hari, menunjukkan besarnya pengaruh film Conclave terhadap momen pemilihan Paus baru.

Sinopsis Conclave

Conclave menceritakan prosesi konklaf atau pemilihan Paus baru, di mana kardinal dari seluruh dunia dikumpulkan dalam satu ruangan terkunci untuk mengambil suara. Cerita berfokus pada seorang kardinal bernama Lawrence (Ralph Fiennes) yang menjalani prosesi tersebut.

Lewat proses tersebut, Lawrence tak sengaja menemukan rahasia yang tertinggal bersama dengan kematian Paus terdahulu. Tak hanya itu, masing-masing dari kardinal yang berpartisipasi juga menyimpan rahasia tersembunyi yang bisa mempengaruhi hasil pemilihan suara.

Hal ini kemudian membuat proses pemilihan Paus yang berlangsung dipenuhi dengan banyak hal dramatis dan menegangkan, mengajak penonton untuk melihat refleksi emosi mendalam dari para kardinal yang terlibat.

Conclave sendiri merupakan adaptasi dari novel terkenal dengan judul yang sama, dan film ini pun masuk dalam delapan nominasi berbeda untuk ajang Oscar. Conclave berhasil membawa pulang piara Best Adapted Screenplay.

(asw)