Mengenal Tradisi Jual Dawet seperti di Acara Mitoni Aaliyah Massaid (Foto: instagram.com/fordem.co)
Jakarta, Insertlive -
Aaliyah Massaid belum lama ini menggelar acara mitoni atau tasyakuran tujuh bulanan kehamilannya. Ia mengundang teman-temannya datang ke acara tersebut, termasuk Mahalini, Amel Carla, Al Ghazali, Yura Yunita, hingga Haris Vriza.
Dalam unggahan yang dibagikan Amel Carla, terungkap salah satu rangkaian acara di mitoni Aaliyah Massaid, yaitu membeli dawet dengan uang kreweng.
Uang kreweng adalah uang-uangan berukuran bulat dan besar yang terbuat dari tanah liat.
Di acara mitoni Aaliyah, para tamu membeli segelas dawet menggunakan uang kreweng tersebut. Aaliyah bahkan melayani langsung para pembeli dawet.
Lantas apa sebenarnya tradisi jual cendol atau dawet seperti di acara mitoni Aaliyah?
Jual dawet menjadi salah satu tradisi yang digunakan oleh masyarakat Jawa dalam acara tasyakuran, seperti pernikahan dan mitoni.
Prosesi ini biasanya dilakukan oleh pihak wanita dengan menjual dawet kepada para tamu undangan.
Merangkum dari berbagai sumber, tradisi menjual dawet dimaknai sebagai doa dan harapan agar kelahiran bayi berjalan lancar, serta sebagai simbol rezeki dan kesejahteraan bagi keluarga baru.
Tradisi jual dawet ini juga bisa diartikan sebagai simbol keberlanjutan hidup. Dawet yang terbuat dari bahan-bahan alami, seperti kelapa, gula merah, dan daun pandan melambangkan siklus hidup yang terus berlangsung dalam keharmonisan alam dan kehidupan keluarga.
Jual dawet juga menjadi bentuk ungkapan syukur tersebut yang diberikan kepada tamu yang hadir.
(KHS/and)
Tonton juga video berikut: