Ramai Dikritik, PAN Minta DPR RI Hentikan Gaji dan Tunjangan Uya Kuya-Eko Patrio/Foto: instagram
Jakarta, Insertlive -
Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR RI resmi mengajukan permohonan untuk menghentikan seluruh hak yang melekat pada jabatan, termasuk gaji, tunjangan, dan fasilitas yang diterima oleh Eko Hendro Utomo alias Eko Patrio dan Surya Utama alias Uya Kuya.
Kedua artis tersebut dinonaktifkan dari jabatan mereka sebagai anggota DPR RI menyusul kritikan keras dari masyarakat atas sikap mereka berjoget di gedung DPR RI usai rapat. Tindakan keduanya dianggap tak berempati terhadap rakyat hingga pada akhirnya keduanya dinonaktifkan.
Status nonaktif keduanya pun masih menuai kritikan dari masyarakat. Pasalnya, menurut undang-undang seorang anggota nonaktif DPR RI masih tetap bisa menerima hak yang melekat pada jabatan mereka, seperti gaji dan tunjangan lain.
Setelah mendapat kritikan keras, Fraksi PAN yang menaungi keduanya kini mengajukan permohonan resmi untuk menghentikan seluruh hak dan tunjangan kepada Eko Patrio dan Uya Kuya.
"Fraksi PAN sudah meminta agar hak berupa gaji, tunjangan, dan fasilitas lain yang melekat pada jabatan anggota DPR RI dengan status nonaktif dihentikan selama status tersebut berlaku. Ini merupakan bentuk tanggung jawab Fraksi PAN dalam menjaga akuntabilitas dan kepercayaan publik," kata Ketua Fraksi PAN DPR RI, Putri Zulkifli Hasan pada wartawan, Rabu (3/9).
Putri mengungkapkan bahwa permohonan tersebut sudah diserahkan ke Sekretariat Jenderal DPR RI dan Kementerian Keuangan.
Penghentian gaji dan tunjangan bagi Eko Patrio dan Uya Kuya akan berjalan selama status nonaktif keduanya berlaku.
Putri kemudian menegaskan bahwa langkah ini diambil sebagai upaya Fraksi PAN untuk menjaga akuntabilitas, transparansi, serta integritas lembaga legislatif. Ia juga menuturkan bahwa tindakan ini juga bentuk dukungan terhadap penggunaan anggaran sesuai aturan.
Eko Patrio dan Uya Kuya sebelumnya telah dinonaktifkan sejak Senin (1/9) setelah keduanya sempat mengunggah video permintaan maaf di media sosial masing-masing atas sikap mereka yang dinilai rakyat tak berempati.
Soal penghentian hak gaji dan tunjangan ini, baik Eko Patrio maupun Uya Kuya masih bungkam. Keduanya lebih banyak bersuara tentang rumah mereka yang dijarah oleh massa beberapa waktu lalu.
(asw/and)
Tonton juga video berikut: