Rumah Jungkook BTS Dibobol Lagi, Pelaku Turis Jepang Usia 50 Tahun

Jakarta, Insertlive -

Jungkook BTS kembali mengalami insiden tidak menyenangkan. Rumah pelantun Seven itu menjadi korban pembobolan orang tak bertanggung jawab untuk yang ketiga kalinya.

Rumah sang idol kali ini mengalami percobaan pembobolan oleh seorang turis asal Jepang berusia sekitar 50 tahun. Kabar kurang menyenangkan ini diumumkan oleh kepolisian setempat pada Senin (22/12).

Kantor Polisi Yongsan, Seoul membeberkan bahwa pelaku yang berinisial A saat ini sedang dalam penyelidikan atas tuduhan percobaan perampokan rumah dan telah ditangkap sejak 16 November 2025.

Pihak kepolisian saat ini telah memanggil perwakilan dari Jungkook BTS untuk pemeriksaan lebih lanjut terhadap A. Pelaku upaya pembobolan rumah Jungkook BTS itu pun dijerat dengan Undang-Undang Hukuman Penguntitan.

IKUTI QUIZ

A sendiri diduga mencoba masuk ke rumah Jungkook BTS yang berada di kawasan Yongsan-gu, Seoul dengan berulang kali menekan kode sandi pintu depan rumah tersebut. Aksi ini dilakukan A antara tanggal 12 hingga 14 November 2025.

Laporan ke polisi kemudian telah diajukan pihak Jungkook BTS sejak 14 November 2025, tetapi penyelidikan tak bisa dilakukan karena A tak lagi tinggal di Korea. Polisi menyebut bahwa investigasi baru bisa digelar jika A kembali tinggal di Korea.

Saat ini, A akhirnya resmi ditahan oleh kepolisian dan akan menjalani pemeriksaan. Pihak Jungkook BTS sendiri belum memberikan respons apa pun.

Upaya pembobolan ini menjadi yang ketiga bagi Jungkook BTS. Sebelumnya, kejadian serupa juga terjadi pada Juni 2025, di mana pelaku adalah seorang warga negara Tiongkok berusia sekitar 30 tahun.

Pembobolan kembali terjadi pada Agustus 2025, di mana seorang wanita asal Korea berusia sekitar 40 tahun nekat masuk ke rumah Jungkook BTS setelah tiba di tempat parkir rumah itu.

Kejadian upaya pembobolan berulang ini kemudian meningkatkan perhatian terhadap perilaku obsesi penggemar hingga keamanan tempat tinggal idol seperti Jungkook BTS. Banyak yang kemudian mengkritik tindakan ekstrem ini.

(asw)