Waspada, Ini 5 Ciri-ciri Bedak yang Tergolong Kedaluwarsa/Foto: Photo by Rosa Rafael on Unsplash
Jakarta, Insertlive -
Bedak merupakan salah satu produk perawatan tubuh dan kosmetik yang sering digunakan oleh masyarakat Indonesia.
Bedak memiliki berbagai jenis, di antaranya adalah bedak tabur, padat, bedak two-way cake, bedak bayi, dan bedak mineral.
Penggunaan bedak banyak digunakan karena memiliki berbagai fungsi, mulai dari menyerap minyak berlebih, menyamarkan ketidaksempurnaan kulit, memberikan hasil akhir halus untuk riasan, hingga melindungi kulit.
Bahaya Bedak Kedaluwarsa
Di balik segudang manfaatnya, bedak juga bisa berbahaya jika masih digunakan saat sudah memasuki masa kedaluwarsa.
Menggunakan bedak yang sudah kedaluwarsa sangat tidak disarankan oleh para ahli, terutama dokter kulit karena berisiko menimbulkan berbagai masalah.
Berikut adalah beberapa bahaya bedak kedaluwarsa:
1. Iritasi Kulit dan Reaksi Alergi
Bahaya ini merupakan bahaya yang paling umum jika menggunakan bedak kedaluwarsa. Bahan kimia dalam bedak dapat terurai seiring waktu dan membentuk senyawa baru yang bisa menyebabkan kulit menjadi merah, gatal-gatal, bengkak, ruam, bahkan melepuh. Kulit bisa meradang atau mengalami dermatitis kontak.
2. Infeksi Bakteri dan Jamur
Walau bedak kering, seiring waktu dan paparan udara serta tangan atau aplikator yang kotor, bedak dapat terkontaminasi bakteri dan jamur.
Penggunaan bedak yang terkontaminasi dapat menyebabkan infeksi pada kulit, terutama jika ada luka kecil atau jerawat.
3. Munculnya Jerawat
Produk bedak kedaluwarsa, terutama jika mengandung minyak atau bahan yang dapat menggumpal, bisa menyumbat pori-pori. Sumbatan ini pun bisa memicu timbulnya jerawat atau memperparah kondisi jerawat yang sudah ada.
Ciri-ciri Bedak Kedaluwarsa
Agar terhindar dari bedak kedaluwarsa, berikut beberapa ciri yang menunjukkan bedak yang kamu miliki mungkin sudah tidak layak pakai:
1. Ada Perubahan Tekstur
Jika bedak tabur menjadi menggumpal, mengeras, atau terasa kasar saat disentuh, itu adalah tanda bahwa kelembapan bedak tersebut sudah masuk atau bahan-bahannya mulai terurai. Seharusnya bedak tabur tetap halus dan ringan.
Sedangkan untuk bedak padat bisa menjadi rapuh, retak, sangat kering, atau justru terlihat sedikit berair/lembek di permukaannya. Permukaan bedak juga bisa terlihat patchy atau tidak rata.
2. Adanya Perubahan Warna
Warna bedak kedaluwarsa mengalami perubahan, yakni bisa menjadi lebih gelap (misalnya dari cokelat muda menjadi cokelat tua), kusam, keabu-abuan, atau bahkan terlihat ada noda yang tidak biasa.
Perubahan warna ini bisa disebabkan oleh oksidasi bahan atau kontaminasi bakteri.
3. Perubahan Bau
Ciri ini adalah yang sangat jelas untuk mengetahui bedak yang kita miliki kedaluwarsa atau tidak. Bedak kedaluwarsa seringkali mengeluarkan bau aneh, apek, tengik, atau bahkan busuk. Bau ini muncul akibat dekomposisi bahan atau pertumbuhan bakteri dan jamur.
4. Tanggal Kedaluwarsa (Expiry Date) dan PAO (Period After Opening)
Selalu periksa tanggal kedaluwarsa yang tercetak pada kemasan. Jika sudah lewat dari tanggal tersebut, buang bedak kalian meskipun tidak ada perubahan fisik yang terlihat.
Jangan lupa juga untuk mencari simbol toples terbuka dengan angka dan huruf M (misalnya 12M atau 24M).
Tanda ini menunjukkan berapa bulan produk aman digunakan setelah kemasan pertama kali dibuka. Catat tanggal saat Anda membuka bedak agar tidak lupa. Bedak umumnya memiliki PAO antara 12 hingga 36 bulan.
5. Sulit Diaplikasikan atau Tidak Menempel Sempurna
Jika bedak tidak lagi menempel dengan baik pada kulit, sulit dibaurkan, atau hasilnya cakey (menggumpal), ini bisa jadi tanda bahwa formulanya sudah rusak.
(dia/fik)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading LoadingBACA JUGA
detikNetwork