Zaskia Adya Mecca Pulang ke Indonesia, Usai Gagal Menuju Global March to Gaza

8 hours ago 6

Zaskia Adya Mecca Zaskia Adya Mecca Pulang ke Indonesia, Usai Gagal Menuju Global March to Gaza / Foto: Instagram / Zaskia Adya Mecca

Jakarta, Insertlive -

Zaskia Adya Mecca beserta teman-temannya, Ratna Galih, Indadari, Wanda Hamidah, dan enam WNI lainnya seolah terkurung di Kairo, Mesir. Hal tersebut terjadi saat mereka hendak menuju ke gerbang Rafah bersama aktivis yang tergabung dalam aksi Global March to Gaza.

Sebelumnya, Zaskia menceritakan bagaimana dirinya bersama rekan-rekannya dikejar polisi dan intel saat melaksanakan aksi perdamaian di gerbang Rafah. Bahkan, mereka sampai diawasi di hotel tempat menginap.

Lantaran usaha mereka untuk bisa masuk ke Gaza terhalangi, dan bahkan terancam akan ditangkap oleh polisi, Zaskia Adya Mecca dan rombongan memutuskan untuk pulang ke Indonesia.


"Tidak hanya kami yang gagal ke titik pertemuan, tapi keseluruhan long march pun gak berhasil diadakan, tapi suara yang terdengar, orang-orang yang merapat, semua sudah membuat kami merasa sukses. Peluks!" tulis Zaskia Adya Mecca pada unggahan Instagram Storiesnya, Selasa (17/6).

Ratna Galih pun menceritakan bagaimana kondisinya saat berada di Mesir. Ia bersyukur saat ini sudah aman berada di Indonesia.

"Alhamdulillah sudah sampai di rumah, sudah mulai tenang, maaf baru bisa share POV aku kemarin ikutan Global March, ini purely dari POV aku sendiri," ujar Ratna Galih.

[Gambas:Instagram]


"Sebelum kami berangkat kami sudah berkomunikasi secara resmi bersurat ke KBRI, Kemenag, Kemenlu, dan lain-lain, dan kami terus berkomunikasi dengan memberi update selama kami di sana," sambungnya.

Meski usahanya untuk bisa memberikan bantuan langsung kepada warga Gaza gagal, tetapi Ratna Galih tetap bersyukur aksinya yang tergabung dalam Global March to Gaza sukses mencuri perhatian dunia sebagai bentuk membela Palestina.

"Terlepas segala ikhtiar kami, iktiar penyelenggara pusat, Global March belum bisa terealisasikan. Namun, cukup menjadi bukti bahwa dunia peduli, rakyat sipil pun sudah siap bertindak apabila otoritas mengizinkan dan meminta," tuturnya.

"Insyaallah ini yang terbaik, usaha kami tidak akan berhenti karena ini hanya awal mula dari persatuan muslim dari segala kalangan yang sudah mulai terbentuk," pungkas Ratna Galih.

Indadari juga ikut menceritakan perjalanannya melakukan Global March to Gaza. Ia merasa ada hikmah yang diterimanya atas aksi perdamaian tersebut.

"Dalam keputusan kami mengikuti Global Long March ini ada satu hal yang ingin saya angkat. Ternyata setelah menyebutkan beberapa alasan penting dalam gerakan ini, ternyata kami punya pemikiran yang sama. Yaitu sebagai Orang Tua, melalui apa yang kami lakukan ini, kami ingin anak-anak kami melihat dan belajar untuk tidak tinggal diam ketika melihat ketidakadilan, kezaliman," tulis Indadari.

"Kami sadar, menjadi orang tua butuh contoh nyata, bukan sekedar kata. Bergerak agar mental kuat dan pemberani tercetak pada anak keturunan kami, agar tidak menjadi bagian dari istilah 'generasi strawberry' yang banyak tumbuh saat ini," sambungnya.

[Gambas:Instagram]

Meski gagal, Indadari yakin ini buka akhir dari perjuangannya dalam membela Palestina. Indadari menegaskan dirinya akan terus melanjutkan perjuangannya hingga akhir napasnya.

"Mungkin gerakan GLM tidak berhasil ke Rafah, bahkan kami yang sedikit ini tidak bisa bergerak menuju perbatasan. Tapi ini bukan akhir, justru ini langkah awal menuju untuk melanjutkan perjuangan sampai nafas berhenti dan langkah tak mampu berpijak di Bumi lagi," pungkasnya

(kpr/kpr)

Tonton juga video berikut:

ARTIKEL TERKAIT

Loading Loading

BACA JUGA

detikNetwork

Read Entire Article
Makassar Info | Batam town | | |