Agama Dedi Mulyadi Gubernur Jabar yang Usulkan Vasektomi/Foto: Dian Firmansyah/detikJabar
Jakarta, Insertlive -
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengusulkan vasektomi jadi syarat untuk menerima bantuan sosial (bansos) dan beasiswa.
Diketahui, vasektomi merupakan prosedur kontrasepsi permanen pada pria. Prosedur ini dilakukan cara dengan memotong atau menyumbat saluran sperma (vas deferens), agar sperma tidak bercampur dengan air mani saat ejakulasi.
Sang gubernur beralasan bahwa banyak keluarga miskin melakukan persalinan dengan operasi caesar yang menelan biaya hingga Rp25 juta.
"Perempuan jangan terus-menerus menanggung beban reproduksi. Harus laki-lakinya yang bertanggung jawab. Sebab, sering kali justru laki-lakinya yang menyebabkan kehamilan tanpa perencanaan," ujar Dedi.
Pernyataan Dedi terkait vasektomi pun langsung memicu pro dan kontra dari berbagai pihak. Salah satunya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) ikut menanggapi usulan Gubernur Jawa Barat tersebut.
Mereka menilai, usulan vasektomi sebagai syarat bansos itu merupakan tindakan haram.
Ketua MUI Bidang Fatwa, Asrorun Ni'am Sholeh, menegaskan bahwa vasektomi hukumnya haram jika dilakukan untuk tujuan pemandulan. Fatwa tersebut merujuk pada hasil Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia IV tahun 2012.
"Saat ini, vasektomi haram kecuali terdapat alasan syar'i seperti karena sakit atau hal serupa," kata Ni'am dilansir dari situs resmi MUI, Jumat (2/5).
Warganet pun mengulik latar belakang hingga agama yang dianut oleh Dedi Mulyadi.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi/ Foto: Bima Bagaskara/detikJabar
Agama Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi merupakan seorang pria kelahiran Subang pada 11 April 1971. Ia memiliki karier yang cemerlang di dunia politik.
Ia memulai langkahnya menjadi anggota DPRD Purwakarta, lalu Bupati Purwakarta, dan kini menjadi Gubernur Jawa Barat dalam pilkada Jawa Barat.
Dedi Mulyadi diketahui beragama Islam. Ia pernah menjadi aktivis dan ketua di organisasi Islam di kampusnya.
(naa/and)
Tonton juga video berikut: