Benarkah Wajib Minum Isotonik usai Lari? Ini Kata Ahli Gizi

7 hours ago 4

Lari Marathon Benarkah Wajib Minum Isotonik usai Lari? Ini Kata Ahli Gizi/ Foto: Shutterstock/

Jakarta, Insertlive -

Olahraga lari masih menjadi salah satu olahraga yang populer di kalangan masyarakat, khususnya generasi Milenial dan Gen Z.

Hasil survei Jakpat speed-to-insight menunjukkan 32% Gen Z dan 37% Milenial di Indonesia menggemari lari.

Asosiasi lari Indonesia juga mencatat jumlah peserta event lari mengalami peningkatan 30%, dan menurut Strava Global Report, partisipasi di running club Indonesia jumlahnya meningkat 83%, menunjukkan tren kuat bahwa lari bukan hanya aktivitas fisik, tapi gaya hidup baru.


Meski lari sudah populer, masih ada saja pelari pemula yang mungkin belum tahu bagaimana menanggulangi tubuh yang kehilangan banyak cairan selepas berlari.

Ahli gizi Angela Dalimarta menjelaskan bahwa selepas kegiatan lari, khususnya lari panjang seperti marathon, pelari harus segera mengembalikan ion tubuh yang hilang selama berlari.

Ion untuk tubuh ini bisa didapatkan sesegera mungkin dengan mengonsumsi minuman isotonik, bukan sekedar air putih saja.

Isotonik adalah minuman yang diformulasikan untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang selama aktivitas fisik, terutama olahraga. Minuman ini mengandung air, karbohidrat (gula), dan elektrolit (seperti natrium, kalium, dan magnesium) dengan konsentrasi yang mirip dengan cairan tubuh.

Jika hanya mengonsumsi air, Angela Dalimarta mengatakan ion tubuh tak bisa terganti dan malah jika mengonsumsi air terlalu banyak setelah berlari bisa mengalami risiko yang beragam.


"Ketika kita olahraga, terutama lari kan kita banyak mengeluarkan ion tubuh. Kalau kita nggak menggantikan dengan ion lagi dan tidak cukup dengan air saja karena orang kebanyakan minum air risikonya bisa menyebabkan pingsan hingga kematian juga ada," kata Angela dalam konferensi pers ISOPLUS Run yang digelar di kawasan Jakarta Barat, Selasa (15/4).

Sedangkan soal seberapa banyak isotonik yang perlu dikonsumsi, Angela menyebut bisa disesuaikan dengan durasi lari yang dilakukan.

"Jadi memang perlunya menggantikan ion dengan isotonik penting juga. Kita boleh mengonsumsi (isotonik) untuk kita lari," tutupnya.

(dia/fik)

Tonton juga video berikut:

Read Entire Article
Makassar Info | Batam town | | |