Betah Sandang Status Jomlo, Raline Shah Beri Jawaban Tegas

Jakarta, Insertlive -

Raline Shah hingga saat ini masih betah menjomlo, meski usianya sudah memasuki kepala empat. Bahkan, Raline dijuluki sebagai 'Presiden Jomlo' oleh Luna Maya.

Namun, Raline tak masalah atas julukan yang disematkan kepada dirinya. Bagi Raline, seseorang yang jomlo harus membutuhkan inspirasi.

"Karena jomlo butuh inspirasi," ujar Raline Shah ditemui di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (31/7).

Walaupun jomlo, Raline merasa dirinya harus tetap membagikan hal-hal yang positif. Selain itu, Raline juga menegaskan setiap orang harus bisa memikirkan diri sendiri.

"Yang penting kita bisa kasih input-input positif buat kawula muda, mau dia jomlo, mau dia nikah, mau akan jomlo, yang penting selalu self improvement, memperbaiki diri, refleksi, koreksi, selalu penuhi hidup kita dengan hal-hal yang berwarna," tutur Raline Shah.

"Sharing juga untuk positif, negatif, kebijaksanaan, knowledge, pembelajaran kita mau jomlo atau dengan seseorang, value kita nggak akan berkurang," sambungnya.

Raline juga mengingatkan agar orang yang menyandang status jomlo untuk tidak malu.

"Banyak sekali lo perempuan jomlo, dari setiap lapisan masyarakat, status sosial banyak cewek single, nggak harus kita malu. Kita laku, tapi kita belum mau," tegasnya.

Raline tak menampik dirinya akan menikah. Namun, ia tidak memiliki target kapan akan melepas masa lajangnya.

"Target saya insyaallah ketemu orang yang cocok. Kalau mau cerita kita harus tahu kebutuhan kita, kita harus saling memenuhi. Jangan kita belum butuh terus kita jalani .... harus merasa butuh sesuatu sebelum kita komit," jelasnya.

Raline juga menyinggung soal masalah trauma. Bagi Raline, setiap orang pastinya memiliki trauma.

Namun, dengan tegas Raline mengatakan bahwa trauma seharusnya dijadikan semangat untuk bisa mencapai kesuksesan di masa depan.

"Semua orang itu punya trauma, nggak ada orang sukses yang nggak punya trauma. Ingat, trauma itu digunakan untuk kita semangat dan sukses. Jangan trauma jadi alasan kita malas," pungkasnya.

(kpr/and)