Ceramah Cak Nun Disorot Mendadak Dikaitkan dengan Pagar Laut Misterius di Tangerang

Jakarta, Insertlive -

Ceramah lawas Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun mendadak menjadi sorotan warganet karena diduga berkaitan dengan pagar misterius yang ada di Tangerang, Banten.

Dalam potongan video ceramah yang dibagikan oleh akun-akun gosip di Instagram itu, Cak Nun menyinggung soal reklamasi yang disebutnya tak hanya ada di Jakarta.

Reklamasi dikatakannya terjadi di banyak daerah, termasuk di Banten, yang bertujuan untuk dibangun

"Reklamasi itu jangan dipikir cuma ada di Jakarta, itu ada 37 wilayah yang sudah dan sedang dikerjakan. Di Jakarta diuruk-uruk, terus dibatalin sama Anies (Gubernur DKI Jakarta 2017-2022), tapi di Serang, Ternate, di Bali, berjalan lancar," kata Cak Nun dalam video yang dilihat Jumat (24/1).

Lebih lanjut, proyek reklamasi ini bertujuan untuk membangun kota-kota besar yang akan diisi oleh orang-orang kaya yang bukan berasal dari Indonesia dan tidak berbahasa Indonesia.

"Jadi mereka akan menciptakan kota-kota besar yang penghuninya bukan orang Indonesia, yang bukan berbahasa Indonesia, dan kaya raya," lanjutnya.

Tidak hanya bicara soal reklamasi, Cak Nun juga menyinggung soal gunung berapi yang juga dikontrakan untuk diambil energinya.

"Ini gas dan energi sudah akan berpindah ke panas bumi. Panas bumi ini gunung berapi. Ini udah dikontrak, 30 sampai 40 tahun," bebernya.

[Gambas:Instagram]

Di kolom komentar unggahan video ceramah Cak Nun, banyak warganet yang setuju dengan apa yang diungkap oleh ayah Noe Letto tersebut.

"Mbah Nun sudah mengingatkan dari dulu," tulis akun @twa***.

"Maaf cak nun dulu pernah salah kira, sekarang perca sama beliau ini," sahut @ist***.

"Malu sekali aku sama cak nun... Dulu aku ikut membencinya gara2 ucapannya dan ternyata benar adanya," tambah @nur***.

Baru-baru ini masyarakat Indonesia dikejutkan dengan penemuan pagar laut misterius di Tangerang, Banten.

Pagar itu terbentang sepanjang 30 kilometer itu bahkan sudah memiliki sertifikat HGB (Hak Guna Bangunan). Jumlah sertifikat hak guna bangunan itu mencapai 263 bidang.

Diketahui, sertifikat HGB tersebut milik anak perusahaan Agung Sedayu Group, PT Intan Agung Makmur (IAM) dan PT Cahaya Inti Sentosa (CIS).

(dia/naa)