Cerita Atlet RI yang Dipukuli Ayah Tiap Kalah Tanding, Suami Dikeroyok hingga Gegar Otak

1 day ago 9

Fidya Kamalinda Cerita Atlet RI yang Dipukuli Ayah Tiap Kalah Tanding, Suami Dikeroyok hingga Gegar Otak/Foto: Site: Instagram

Jakarta, Insertlive -

Nama mantan atlet taekwondo Fidya Kamalinda masih menjadi sorotan ketika dirinya mendadak muncul usai 10 tahun hilang dari rumah.

Fidya dinyatakan hilang oleh keluarganya sejak tahun 2015. Bahkan, keluarga juga sudah menyampaikan laporan kehilangan ke pihak kepolisian namun tak membuahkan hasil apapun meski mediasi sudah dijalankan.

Setelah 10 tahun menghilang, Fidya mendadak muncul dengan membuat klarifikasi video melalui akun Instagram pribadinya.


Disebutkan dalam video tersebut, keputusannya kabur dari usia 21 tahun karena menghindari adanya dugaan kekerasan fisik serta mental yang dialaminya dari sang ayah selama dirinya menjadi atlet taekwondo.

"Bismillah Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu, nama saya Fidya Kamalinda," ucapnya.

"Saya di sini untuk menanggapi berita yang beredar di media sosial tentang diriku yang pertama terkait kasus penculikan, saya ingin mengatakan itu adalah fitnah. Saya keluar rumah atas dasar keinginan saya sendiri," tegasnya.

Fidya yang sudah menikah dengan pria berinisial Y itu juga membantah bahwa dirinya meminta uang pada orang tuanya sebesar Rp50 juta.

"Untuk tebusan Rp 50 juta tidak ada itu adalah fitnah. Tolong jangan seperti itu. Kasihan orang yang difitnah, beh, sudah berhenti. Tolong berhenti. Mari kita intropeksi bersama," pintanya.


"Buat berita sendiri yang tak sesuai kenyataan, apa tidak lelah?. Suami saya pernah datang menemui orangtua saya, dia datang sendiri tidak memberitahu saya. Orang tua saya malah bawa pasukan, suami saya dipukul sampai gegar otak," paparnya.

Lebih lanjut, Fidya masih ingat dirinya mengalami kekerasan dari sang ayah sejak usia 5 tahun dan terus berulang sampai dewasa.

Ia merasa kekerasan itu terjadi karena ambisi sang ayah agar dirinya bisa menghasilkan uang.

"Saya tak mengerti kenapa karena mungkin dia punya ambisi besar pada saya untuk menghasilkan uang," bebernya.

Penganiayaan itu terjadi terakhir ketika Fidya kalah dalam pertandingan di POPDA RIAU 2024.

"Setiap kali saya kalah, saya mendapat tekanan fisik dan lisan dari ayah. Saya dipukul habis-habisan. Semua uang pertandingan saya, gaji bulanan saya, orang tua saya yang terima, menerima hasilnya, bukan saya yang menikmatinya," pungkasnya.

Sayangnya, ucapan dari Fidya justru membuat orang tuanya berkelit dan membantah tiap perkataannya di media sosial.

(dis/dis)

Read Entire Article
Makassar Info | Batam town | | |