Sosok Pembuat Paes Luna Maya yang Dianggap Menyalahi Pakem Riasan Adat Jawa/Foto: YouTube Luna Maya dan TS Media
Jakarta, Insertlive -
Riasan paes Luna Maya saat akad nikah dikritik Arnie Suryo, make up artis asal Yogyakarta.
Dalam unggahan Instagram Story, Arnie mengatakan bahwa riasan dan busana Luna Maya menjadi perbincangan di grup WhatsApp pada perias.
"Luna Maya cantik sekali di hari bahagianya, make up nya membuatnya tambah cantik. Masalahnya adalah pada paesnya," kata Arnie Suryo.
"Pada waktu berkebaya putih, Luna Maya memakai riasan seperti Paes Ageng yang tidak sesuai pakem, paesnya ditidak diprada dan alisnya bukan alis menjangan ranggah," sambungnya.
Maksud dari ucapan Arnie Suryo adalah tidak diprada artinya tidak dihiasi dengan serbuk emas seperti pengantin Yogyakarta pada umumnya.
Sementara alis menjangan ranggah adalah riasan alias bentuk seperti tanduk rusa yang biasa digunakan pada Paes Ageng Jogja.
"Pun saat berkebaya bludru hitam, bentuk dan ukuran cengkorongan (paes) tidak sesuai pakem, walaupun hal ini dapat diperdebatkan karena ukuran jari setiap orang berbeda," sambungnya.
Arnie menyebutkan bahwa modifikasi riasan dibolehkan asal tak mengubah pakem apalagi riasan penganten Yogyakarta ini sudah ada pakem yang harusnya menjadi rujukan perias.
"Semoga ini tidak menjadi polemik yang berkepanjangan. Tujuanku mengangkat ini adalah supaya orang-orang, terutama calon-calon pengantin, tahu ada yang salah dan supaya yang salah itu tidak dijadikan referensi pada hari pernikahannya," pungkasnya.
Sosok Pembuat Paes Luna Maya
Sosok pembuat Paes Luna Maya adalah Mamie Hardo.
Wanita lulusan Tata Rias Universitas Negeri Jakarta ini menjadi perias sejak usia 1983 kala usianya masih 30 tahun.
Awalnya, Mamie Hardo membuka salon sekitar tahun 1972. Tahun ini menjadi anniversary ke-42 dirinya menjadi perias.
Sosoknya kerap dipakai sejumlah artis yang ingin dirias dan menggunakan adat tradisional Jawa.
Dalam sebuah wawancara tahun 2018, Mamie Hardo sempat membahas soal modifikasi riasan dan busana pengantin tradisional.
Ia beranggapan ada beberapa hal yang tak bisa dimodifikasi seperti kebaya dodot Solo warna hijau serta paes yang melambangkan ciri khas daerah asal masing-masing.
Dalam kesempatan berbeda, Mamie Hardo mengaku tak pernah mau memaksakan seorang pengantin mengenakan Paes.
Sayangnya, Mamie Hardo masih belum memberikan klarifikasi apapun terkait riasan paesnya yang kena kritik.
(dis/dis)