Daftar Penyakit Tidak Menular yang Harus Diwaspadai oleh Lansia

Jakarta, Insertlive -

Risiko terkena penyakit akan bertambah besar kala memasuki usia lanjut atau lansia.

Namun siapa sangka, di Indonesia sendiri para lansia masih awam untuk memeriksakan kondisi tubuhnya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak.

Padahal, penyakit tidak menular (PTM) menjadi tantangan utama kesehatan lansia, khususnya di Jakarta.

Menurut Data Riskesdas tahun 2018 di Jakarta menunjukkan peningkatan prevalensi hipertensi pada lansia, dari 25 persen pada tahun 2013 menjadi 34,1 persen.

Penyakit tidak menular seperti hipertensi, artritis, stroke, masalah gigi dan mulut, PPOK, dan diabetes melitus merupakan penyakit yang paling banyak diderita lansia di Jakarta.

Pada umumnya lansia seharusnya rutin melakukan pengecekan tekanan darah, gula darah, kolesterol, asam urat, cek darah, dan pemeriksaan tulang belakang atau biasa disebut dengan skoliosis.

Sayangnya, survei BPS menunjukkan bahwa 40 persen lansia di Indonesia kesulitan mendapatkan perawatan medis. Padahal menurut dokter Natasena Galar Perwida pemeriksaan pada lansia adalah hal yang penting.

Ia kemudian mengungkapkan beberapa pemeriksaan yang seharusnya dilakukan oleh para lansia.

"Lansia harus melakukan pemeriksaan tes darah lengkap, cek darah meliputi: hemoglobin, hematokrit, trombosit, eritrosit, leukosit, eosinofil, basofil, neutrofil, limfosit, monosit, MCV, MCH, MCHC dan laju endap darah. Juga pemeriksaan tensi, gula darah, asam urat, dan kolesterol," ungkapnya dalam acara Holywings Peduli yang digelar di Ampera, Kelurahan Ragunan, Jakarta Selatan, Minggu (27/4).

Selain pemeriksaan kesehatan, acara ini juga mencakup talkshow tentang kesehatan lansia, tips hidup sehat, serta edukasi mengenai kolesterol dan hipertensi dari dokter Natasena Galar Perwida.

Andrew Susanto, selebgram sekaligus Komisaris Utama Holywings Group pun mengungkapkan alasan menggagas kegiatan cek kesehatan gratis bagi lansia ini.

"Kami ingin memastikan lansia mendapatkan perawatan yang layak untuk hidup sehat," ujar Andrew Susanto.

(arm/dia)