Dapat Penilaian Bintang 1 di IMDb, Ini Deretan Kontroversi Film A Business Proposal/Foto: dok. Instagram Falcon Pictures
Jakarta, Insertlive -
Film adaptasi drama Korea (drakor) berjudul sama, A Business Proposal diketahui mendapatkan bintang satu di IMDb usai sederet kontroversi yang melibatkannya. Deretan kontroversi ini diketahui membuat para pecinta versi drakornya menyerukan boikot.
Tak hanya mendapatkan satu bintang di IMDb, film adaptasi versi Indonesia ini diketahui juga sepi penonton di bioskop. Menurut Cinepoint, A Business Proposal bahkan hanya mampu menarik 6.900 penonton di hari pertama penayangannya.
Lantas, kontroversi apa saja yang melibatkan film A Business Proposal hingga mendapatkan hanya satu bintang di IMDb? Merangkum dari berbagai sumber, berikut merupakan deretan kontroversi A Business Proposal versi Indonesia.
Pernyataan Kontroversial Abidzar Al-Ghifari
Semua kontroversi film A Business Proposal bermula dari berbagai pernyataan dan sikap Abidzar Al-Ghifari yang kontroversial, padahal ia mendapatkan peran utama dalam film itu. Berbagai pernyataan blunder darinya kemudian memicu amarah penggemar versi Korea film ini.
Pada saat wawancara untuk promosi film A Business Proposal, pria berusia 23 tahun itu mengaku tak menonton versi drakor dengan tujuan ingin menciptakan karakter sendiri. Pernyataan ini kemudian menimbulkan banyak kritik dari warganet.
"Gua sempat nonton episode satu, cuma memutuskan untuk berhenti karena pada akhirnya ini adalah karakter yang akan gua buat sendiri bersama direktur gua, nggak mau dibikin plek-ketiplek," kata Abidzar kala itu, dikutip Rabu (12/2).
Pernyataan tersebut kemudian menimbulkan banyak kritik, yang berimbas pada seruan boikot terhadap film A Business Proposal. Kritik ini semakin memuncak kala Abidzar kembali membuat pernyataan blunder, di mana ia menyebut para penggemar drakor sebagai fans 'fanatik' dan 'rasis'.
Komentar ini lantas membuat para pecinta versi drakor A Business Proposal yang sejatinya merupakan target pasar film ini semakin meradang. Imbas dari kontroversi ini, Abidzar dan pihak Falcon Pictures selaku rumah produksi A Business Proposal versi Indonesia akhirnya merilis permintaan maaf dan klarifikasi.
"Saya memohon maaf untuk semua yang telah tersakiti atas sikap, perbuatan, dan ucapan saya yang salah," tulis Abidzar di Instagram pribadinya.
Baca halaman selanjutnya
(Arundati Swastika/and)