Jennifer Lawrence Kenang Iklan Pertama di Awal Karier: Pernah Jadi Gadis Kaya Fiktif / Foto: Instagram/@dior
Jakarta, Insertlive -
Jennifer Lawrence Kenang Iklan Pertama di Awal Karier: Pernah Jadi Gadis Kaya Fiktif
Jennifer Lawrence membuka kembali kisah awal perjalanan kariernya di dunia hiburan, jauh sebelum namanya dikenal sebagai aktris papan atas Hollywood.
Dalam serial Actors on Actors Variety bersama Leonardo DiCaprio, Lawrence mengungkap bahwa salah satu pekerjaan akting pertamanya justru datang dari sebuah iklan promosi acara reality show MTV, My Super Sweet 16.
Aktris berusia 35 tahun itu mengenang pengalaman unik sekaligus tak terlupakan ketika harus memerankan karakter remaja kaya raya dalam iklan tersebut.
"Saya pernah membuat promo MTV untuk My Super Sweet 16," kenangnya.
"Saya digendong di atas kursi panjang, lalu mereka menjatuhkan saya." sambungnya.
Mendengar cerita tersebut, DiCaprio sempat bertanya apakah Lawrence benar-benar menjadi bagian dari acara itu. Lawrence pun menjawab dengan jujur dan lugas.
"Tidak, saya tidak punya uang. Itu adalah promosi untuk acara tersebut, memerankan seorang gadis kaya fiktif yang mengadakan pesta ulang tahun yang mewah." ujarnya.
Lawrence mengungkap bahwa ia mulai berakting sejak usia 14 tahun di New York.
Perjalanan kariernya kemudian berlanjut ketika ia mendapatkan peran utama pertamanya dalam sitkom The Bill Engvall Show.
Dua tahun setelahnya, namanya mulai diperhitungkan secara luas berkat peran terobosannya dalam film Winter's Bone pada 2010.
Di sisi lain, Leonardo DiCaprio juga berbagi pengalaman awal karier yang tak kalah sederhana.
Ia mengaku mulai berakting sejak usia 12 tahun, tampil dalam serial Growing Pains, serta membintangi sejumlah iklan, termasuk iklan mobil Matchbox.
"Berperan sebagai gangster dengan rambut disisir rapi," kata DiCaprio sambil mengenang masa-masa awalnya.
Seiring waktu, keduanya berhasil beralih ke proyek-proyek besar. Bagi Lawrence, puncak popularitas global datang melalui waralaba The Hunger Games.
Namun, ia mengungkap bahwa sosok sutradara David O. Russell memiliki peran penting dalam membentuk kemampuannya sebagai aktor.
"Benar-benar mengajari saya cara berakting," ujarnya.
Lawrence mengakui bahwa Russell dikenal sebagai sosok yang keras di lokasi syuting, meski ia merasa pendekatan tersebut justru membantunya berkembang.
"Saya ingin bersikap sensitif terhadap aktor lain yang pernah bekerja dengannya. Saya tahu dia keras," kata Lawrence.
"Dia bisa sangat, sangat keras pada orang lain. Bagi saya, saya tidak tahu apakah itu karena saya tumbuh besar dengan berolahraga, jadi saya merasa dia hanyalah pelatih yang tegas." lanjutnya.
Ia juga mengingat gaya pengarahan Russell yang sangat lugas saat mereka bekerja bersama di Silver Linings Playbook.
"'Lakukan dengan keras,' 'Lakukan dengan lebih pelan,' 'Itu omong kosong,' 'Itu buruk,' 'Lakukan dengan lebih baik,'" kenangnya.
"Dia sangat terus terang denganku. Aku berusia 21 tahun ketika mengerjakan Silver Linings dan rasanya sangat hidup." tambahnya.
Lawrence menegaskan bahwa ia justru tidak menyukai perlakuan yang terlalu berhati-hati.
"Aku benar-benar tidak suka diperlakukan dengan hati-hati, seolah-olah aku adalah ranjau darat emosional. Aku benci itu." katanya.
Dalam wawancara tersebut, Lawrence juga membocorkan kebiasaan akting yang ia sebut sebagai kebiasaan buruk, yakni tidak mempersiapkan diri secara berlebihan untuk adegan keesokan harinya.
"Melepaskan diri di penghujung hari," ungkapnya.
Menurutnya, kebiasaan itu membantunya tetap waras, meski berdampak buruk pada pagi berikutnya.
"Ini bagus untuk hidup saya. Ini membuat saya tidak gila, tetapi pagi berikutnya adalah neraka." ujarnya.
Ia kemudian mencontohkan pengalaman sulit saat harus beradu akting dengan Robert De Niro di Silver Linings Playbook.
"Saya punya adegan di mana saya hanya meneriakkan statistik olahraga kepada (Robert) De Niro dan itu jelas sulit untuk dihafal. Itu hanya angka dan olahraga, yang tidak saya pedulikan," katanya.
"Saya tidak tahu bahwa saya harus melakukan itu sampai hari itu, dan itu Robert De Niro dan saya berpikir, 'Saya tidak akan membuang-buang waktu Robert De Niro.' Jadi itu adalah contoh hal yang sangat buruk untuk dilakukan." lanjutnya.
Dari iklan promosi MTV hingga panggung film internasional, kisah Jennifer Lawrence menjadi bukti bahwa perjalanan menuju puncak karier kerap dimulai dari langkah-langkah kecil yang tak terduga.
(ikh/ikh)
Tonton juga video berikut:

3 hours ago
3
















































