Laporan Kasus Penganiayaan Dilanjutkan, Istri Razman Nasution Bongkar Fakta Baru

Jakarta, Insertlive -

Perseteruan antara Nikita Mirzani dan Razman Arif Nasution tampaknya mulai melunak. Pasalnya, pengacara itu sempat hendak mengunjungi janda tiga anak itu di rumah tahanan Polda Metro Jaya.

Namun sayangnya, pertemuan itu tak bisa direalisasikan karena Razman Nasution datang di luar jam besuk tahanan.

Pengacara itu mengungkapkan bahwa dirinya sudah memaafkan Nikita Mirzani atas segala kesalahan. Meski demikian, proses hukum atas kasus penganiayaan yang menimpanya tetap dilanjutkan.

"Saya maafkan, tapi proses hukum tetap lanjut," kata Razman Nasution pada awak media di Polda Metro Jaya, dikutip Jumat (14/3).

Razman menuturkan bahwa laporan atas kasus penganiayaan itu sudah digelar, dan publik tinggal menunggu kelanjutannya.

Penegasan bahwa laporan itu tak akan dicabut kemudian menjawab pertanyaan rekan-rekan pengacara itu soal potensi pencabutan laporan ketika Razman Nasution membuka ruang perdamaian dengan Nikita Mirzani.

Namun sekali lagi, Razman Nasution menegaskan bahwa dirinya akan tetap melanjutkan proses hukum terhadap Nikita Mirzani.

"Saya ngobrol sama anak dan istri, katanya jangan dulu," ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, istri Razman Nasution, Ade Suryani mengungkapkan fakta baru soal peristiwa penganiayaan Nikita Mirzani terhadap sang suami. Ade Suryani mengungkapkan bahwa ada keterlibatan Laura Meizani alias Lolly dalam peristiwa tersebut.

"NM kan dorong saya, tiba-tiba Lolly ambil (rambut) si NM," ungkap Ade Suryani.

Menurut Ade, tindakan spontan Lolly saat itu bukan untuk menjambak ibu kandungnya, Nikita Mirzani, tetapi untuk melerai pertengkaran yang terjadi.

Sebelumnya, Razman Nasution melaporkan Nikita Mirzani atas kasus penganiayaan yang dilakukan di Polres Metro Jakarta Selatan pada Januari 2025 lalu.

Pada awak media, Razman menyebut ibu kandung Lolly itu telah memukul dirinya dan istrinya. Bukti tindakan tersebut juga diunggah Razman ke Instagram pribadinya.

Telah dilaporkan sejak Januari 2025 lalu, laporan tersebut akhirnya diproses kepolisian dan publik kini tinggal menunggu kelanjutannya.

(asw/arm)