Sensasi Menonton Final Destination Bloodlines dengan 4DX, Maut Terasa Lebih Nyata

Jakarta, Insertlive -

Film 'Final Destination: Bloodlines' telah resmi tayang sejak Jumat 16 Mei di seluruh bioskop Indonesia.

Film bergenre horor supranatural ini akhirnya kembali ke layar lebar setelah 14 tahun vakum sukses membuka trauma baru bagi para penontonnya.

Banyak adegan mengerikan yang penuh darah dan kematian tak terelakkan.

Disutradarai Zach Lipovsky, ia menawarkan sentuhan baru yang lebih mencekam. Series keenam ini menceritakan tentang kematian yang mendatangi garis keturunan sebuah keluarga.

Kisah ini dimulai ketika Stefanie, diperankan oleh Kaitlyn Santa Juana mengalami mimpi buruk dari keluarganya di masa lalu.

Dalam mimpinya, ia melihat kecelakaan tragis di sebuah menara yang menewaskan semua orang kecuali, neneknya, Iris.

Adegan awal film ini dipenuhi kematian brutal hanya karena sebuah koin. Tak hanya itu, adegan mematikan salah satu karakternya yang tewas tersedot mesin MRI juga sukses bikin ngilu dan traumatik.

Kendati demikian, selipan interaksi ringan antar karakternya sedikit mengurangi ketegangan dan membuat suasana jadi lebih santai.

Di sisi lain, bonding keluarga mereka saat menghadapi maut yang mengincar mampu memainkan emosi penonton dengan baik. Tak hanya tegang, film ini juga membuat penonton jadi haru.

Ketegangan Bloodlines akan lebih terasa jika menonton dengan format 4DX. 4DX memberikan sensasi penuh gerakan dan efek saat menonton mulai dari kursi yang bergerak, hembusan udara, cipratan air, hingga kilatan cahaya.

Maut yang mencoba mengintai keluarga Stefanie di Bloodlines pun terasa lebih nyata. Fasilitas 4DX ini membuat pengalaman menonton lebih seru dan film terasa lebih hidup.

Final Destinations: Bloodline versi 4DX sendiri bisa ditonton di CGV Indonesia.

(naa/naa)