Sunyi Senyap, Suara Lantang Najwa Shihab Dipertanyakan (Foto: instagram.com/najwashihab)
Jakarta, Insertlive -
Pengguna media sosial menanti suara dan aksi Najwa Shihab terkait kondisi politik Indonesia saat ini, terutama setelah revisi Undang Undang TNI disahkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Najwa Shihab selama ini dikenal sebagai sosok yang tak kenal takut mengkritisi situasi politik Indonesia. Publik menilai suara Najwa Shihab kali ini tak selantang biasanya.
Meski ia kerap membagikan konten-konten kritik yang dibuat oleh media asuhannya. Namun, publik menantikan suara lantang langsung dari seorang Najwa Shihab.
Akun Instagram Najwa Shihab lantas ramai komentar warganet yang menanti suaranya kembali.
"Mbak, kami sibuk berisik, kenapa dirimu sangat tenang? What happened?" tulis @hqz***.
"Indonesia darurat vokal banget. Sekarang Indonesia sudah sekarat kok nggak kedengaran mbak?" tulis @mam***.
"Mbaaak ke mana kamu?🥺," tulis @zma***.
Kritik Najwa Shihab tentang RUU TNI
Namun, Najwa Shihab sempat menyinggung dwifungsi ABRI yang ramai dibicarakan selama isu RUU TNI.
Dalam video yang diunggah 22 Maret lalu, Najwa Shihab terlihat sedang mengisi acara Ramadan di Masjid UGM. Ia kemudian diberikan dua mikrofon.
"Aku nggak apa pegang dua gini. Aku dwifungsi kok ini," ucap Najwa Shihab.
Najwa Shihab kemudian membahas kondisi demokrasi ketika suara rakyat yang seolah tidak ada artinya lagi bagi pemerintah.
"Contohnya, berbagai proses pembentukan Undang-undang yang hampir menihilkan partisipasi publik, ketika suara kita hanya berharga 5 tahun sekali, dan setelah itu dianggap tidak ada," ucapnya.
"Itu yang kemudian membuat kita seolah-olah memang akhirnya, 'Untuk apa melakukan berbagai hal?' Ketika musyawarah mufakat, mufakatnya sudah disepakati dulu, baru seolah-olah ada musyawarah. Itu kan gambaran yang terjadi?" sambungnya.
Najwa Shihab menekankan bahwa rakyat untuk terus bersuara meski mungkin tak didengar. Menurutnya, suara-suara rakyat baik langsung atau di media sosial harus tetap ada.
"Tetapi selama kita masih bisa membicarakan ini secara terbuka di live streaming dengan dua mik sekaligus. Selama adik masih bisa bicara lantang di kampus UGM walaupun mungkin ada tukang bakso di depan membawa HT adik," ujarnya.
"Selama di media sosial masih bisa bising, itu artinya suara-suara itu masih bisa diartikulasikan dan masih bisa menggema," lanjutnya.
(KHS/KHS)
Tonton juga video berikut: