Ajaran Mendiang Ibunda yang Zee Zee Shahab Terapkan ke Anak

Jakarta, Insertlive -

Artis Zee Zee Shahab berbagi kisah menyentuh tentang mendiang ibundanya, Syarifah Eva Chodijah, yang meninggal dunia pada 12 Desember 2024.

Dalam wawancara, Zee Zee menggambarkan sosok sang ibu sebagai figur yang penuh kasih dan berperan besar dalam membentuk nilai-nilai kehidupannya, khususnya dalam hal agama.

"Oh, banyak ajaran ibunda, apalagi soal agama ya. Di manapun kita berada, kemana saja kita pergi, harus ingat ada Allah yang memantau. CCTV-nya bukan manusia, bukan polisi, tapi Allah langsung," ungkap Zee Zee di studio Trans TV, Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (15/1).

Ajaran tersebut, menurutnya, menjadi pedoman hidup yang kini ia terapkan kepada anak-anaknya.

Zee Zee juga mengungkapkan betapa ajaran ibunya membantunya lebih bijak dalam bersikap, berbicara, dan memilih lingkungan pertemanan.

"Hal yang paling penting untuk diterapkan ke anak-anak ya agama. Itu yang selalu mama ingatkan dari awal aku punya anak, sampai saat ini anakku besar," katanya.

Memasuki masa 40 hari kepergian sang ibu, Zee Zee mengaku tak bisa melupakan kehadiran ibunya dalam berbagai fase kehidupannya.

"Minggu depan itu 40 harian mama, jadi hampir setiap hari aku dan adik-adik masih membahas soal mama. Apalagi hampir semua fase kehidupan aku tuh ada mama, jadi nggak akan pernah bisa lepas ya," tuturnya dengan suara lirih.

Rasa rindu terhadap sang ibu terus membayangi Zee Zee. Ia mengenang suara, nasihat, hingga masakan ibunya yang tak tergantikan.

"Sekarang yang bisa aku lakukan kalau kangen mama ya berdoa. Yang bisa bikin aku tenang saat aku kirim Al-Fatihah untuk mama. Aku nggak mau move on, karena yang namanya orang tua itu pasti terpatri selamanya di hati. Tapi aku harus moving forward, pelan-pelan aku menerima takdirnya Allah," ujarnya penuh haru.

Kisah Zee Zee Shahab ini menggambarkan betapa besarnya peran seorang ibu dalam kehidupan seorang anak.

Doa dan kenangan indah menjadi penguat Zee Zee untuk melangkah ke depan sembari menjaga ajaran sang ibu tetap hidup dalam dirinya dan keluarga.

(ikh/fik)