Dikonsumsi Nagita Slavina dan Tidak Halal, Apa Itu Bagel?

2 weeks ago 10

Nagita Slavina Makan Bagel di Seoul, Kehalalannya Dipertanyakan Dikonsumsi Nagita Slavina dan Tidak Halal, Apa Itu Bagel?/Foto: YouTube Rans Entertainment

Jakarta, Insertlive -

Nagita Slavina baru-baru ini mendapatkan kritik keras di media sosial usai kedapatan mengonsumsi bagel yang ramai disebut-sebut sebagai makanan yang tidak halal. Menurut unggahan di media sosial, Nagita Slavina diketahui mengonsumsi bagel di sebuah toko bagel kenamaan di Seoul, yakni London Bagel Museum.

Belakangan terungkap bahwa bagel produksi toko tersebut tidak halal usai seorang netizen menanyakan langsung kehalalan bagel mereka lewat direct message di media sosial. Nagita Slavina lantas mendapatkan kritikan keras karena mengonsumsi makanan tidak halal.

Lantas apa itu bagel yang jadi perbincangan netizen karena tidak halal dan dikonsumsi oleh Nagita Slavina? Berikut merupakan ulasannya.


Apa Itu Bagel?

Bagel merupakan salah satu jenis roti selain donat dengan bentuk seperti cincin dan umumnya berukuran setelapak tangan. Bagel umumnya terbuat dari tepung terigu dan ragi yang direbus dalam air sebelum kemudian dipanggang.

Berbeda dengan donat, bagel memiliki tekstur bagian dalam yang cukup padat dan kenyal, disertai dengan kulit luarnya yang berwarna coklat muda dengan tekstur keras dan kering. Bagel tradisional sendiri dibuat dengan menggunakan perasa seperti garam, bawang bombai, bawang putih, telur, roti pumperpunickel, dan gandum hitam yang dicampurkan ke dalam adonan.

Seiring dengan perkembangan zaman, bagel yang lebih modern menambahkan berbagai bahan ke dalam adonan, mulai dari tomat, rempah-rempah, kayu manis, kismis, keju, dan masih banyak lagi.

Sejarah Bagel

Bagel disebut-sebut berawal dari roti lokal yang dibuat oleh keturunan Yahudi di Wina, Austria pada tahun 1683. Bagel pada masa itu dijadikan sebagai sebuah persembahan untuk Raja Polandia bernama Jan III Sobieski untuk merayakan kemenangan Austria atas Turgi dalam Pertempuran Wina di tahun yang sama.

Bagel awalnya dibuat dengan bentuk menyerupai tapal kuda atau injakan pada pelana kuda, dengan maksud memperingati kejayaan pasukan kavaleri dalam pertempuran. Pelana kuda sendiri juga disebut sebagai beugal sehingga orang-orang pada zaman itu menyebut roti ini dengan nama yang sama, lalu akhirnya menggunakan nama bagel yang lebih populer.


Penjelasan lain menyebut bahwa bagel bukan berasal dari kata beugal, tetapi berasal dari bahasa Ibrani dan bahasa Jerman untuk bugel yang berarti busur. Istilah ini dipakai untuk roti yang memiliki bentuk seperti cincin.

200 tahun setelahnya, yakni sekitar tahun 1880-an, imigran Ashkenazim mulai memperkenalkan bagel di kawasan Lower East Side di kota New York. Bagel lambat laun populer dan hingga kini menjadi makanan khas yang identik dengan kota New York.

Bagel kini menjadi menu sarapan yang cukup umum dengan isian berbeda sesuai selera. Beberapa memakannya seperti roti sandwich yang diisi dengan sayuran, sedangkan yang lainnya lebih memilih mengonsumsi bagel dengan isian manis.

(Arundati Swastika/agn)

Tonton juga video berikut:

Read Entire Article
Makassar Info | Batam town | | |