Fiersa Besari Ceritakan Kondisi yang Dialami di Puncak Carstensz

1 month ago 11

Fiersa Besari Fiersa Besari Ceritakan Kondisi yang Dialami di Puncak Carstensz (Foto: Instagram/fiersabesari)

Jakarta, Insertlive -

Fiersa Besari berada dalam rombongan pendaki Puncak Jaya atau Carstensz Pyramid di Papua yang menewaskan dua pendaki wanita, Lilie Wijayanto dan Elsa Laksono.

Dalam unggahan terbarunya, Fiersa Besari menceritakan kronologi tragedi tersebut dari sudut pandangnya. Fiersa mengungkapkan bahwa ia tergabung dalam tim dan operator tur yang berbeda dengan Lilie Wijayanto dan Elsa Laksono.

"Saya tergabung dalam tim yang terdiri dari tiga orang. Sementara Bu Lilie dan Bu Elsa tergabung dalam tim yang terdiri dari empat orang (beda tour operator). Kami ditemani para guide,"


"Selain kami dan tamu-tamu WNA, hari itu (28 Februari) ada juga tamu dari pihak Balai Taman Nasional yang turut mendaki," tambahnya.

Fiersa menambahkan informasi bahwa Carstensz memiliki medan tebing yang curam, sehingga pendaki harus menguasai prosedur keamanan mendaki.

Menurutnya, pendaki juga tidak boleh berdiam diri terlalu lama untuk menghindari hipotermia.

"Carstensz Pyramid berbeda dengan gunung di Indonesia pada umumnya. Medan tebing curam dengan ketinggian 600-an meter (basecamp YV 42000-an MDPL), mewajibkan kita untuk lancar menggunakan alat-alat tali untuk naik dan turun (ascending dan rappelling) sebagai safety procedure," tulisnya.

"Sebagai catatan, di ketinggian di atas 400-an MDPL, apalagi dalam cuaca buruk, kita memang tidak boleh diam terlalu lama. Sebab, rentan terkena hipotermia," sambungnya.


Fiersa Besari baru mengetahui kabar mengenai Lilie Wijayanti dan Elsa Laksono pada Sabtu (1/3), saat ia berada di basecamp Yellow Valley (YV) bersama temannya, Furky Syahroni.

"Rangkaian tragedi yang menimpa Bu Lilie dan Bu Elsa, juga tiga korban lainnya yang pada saat itu masih terjebak di area tebing, baru saya dan Furky Syahroni ketahui setelah kami tiba di basecamp YV (kami tiba 28 Februari 2025 - 22:48 WIT, dapat kabar 1 Maret 2025 - sekitar 04 WIT)," ungkapnya.

Pelantun Garis Terdepan itu berusaha melakukan kontak ngontak korban yang terjebak. Hingga akhirnya tiga korban selamat berhasil dijemput oleh para relawan.

"Kaget dan sedit, tapi bersama orang-orang di YV, mengontak korban yang terjebak menggunakan HT agar tetap merespons, sampai akhirnya mereka dijemput oleh para relawan--baik lokal ataupun internasional--pada tanggal 1 Maret 2025. Alhamdulillah ketiganya selamat, meski sempat kritis," pungkasnya.

(KHS/KHS)

Tonton juga video berikut:

Read Entire Article
Makassar Info | Batam town | | |