Film 'Samawa' Angkat Isu KDRT dari Perspektif Istri Pilih Bertahan (Foto: Arman Maulana Azis)
Jakarta, Insertlive -
Samawa merupakan singkatan dari bahasa Arab, sakinah, mawaddah, warahmah yang memiliki makna agar rumah tangga penuh cinta, harmonis, dan langgeng.
Namun, dalam perjalanan mengarungi bahtera rumah tangga, pasangan suami-istri pasti mendapatkan banyak cobaan dan rintangan.
Tidak semua berjalan mulus, tidak sedikit yang mengalami pahitnya pernikahan akibat kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Banyak pula yang menanyakan mengapa banyak istri yang bertahan meskipun tersiksa secara lahir dan batin.
Perspektif yang jarang disorot itulah yang kemudian dihadirkan dalam film Samawa yang diproduksi oleh Travel Stories Pictures (TSF).
"Banyak isu sosial yang sebenarnya terjadi di sekitar kita, tetapi tidak banyak dibahas karena dianggap tabu atau kontroversial," ujar Ganank Dera, perwakilan TSF saat ditemui di Jakarta, Jumat (21/2).
"Kami ingin membuka ruang dialog bagi masyarakat untuk melihat fenomena ini dari berbagai sisi, tanpa memberikan penilaian mutlak. Kami hanya menyajikan kenyataan yang mungkin luput dari perhatian masyarakat," tambahnya.
Film Samawa berfokus pada perjalanan sebuah keluarga yang terjebak dalam lingkaran KDRT dan mengungkap dimensi lain di balik dinamika pelaku serta korban.
Film ini bertujuan untuk memperlihatkan bahwa ada sisi kompleks dari fenomena ini yang sering kali terabaikan.
Samawa mengisahkan perjalanan emosional Yura (diperankan Badriyah Afiff), seorang perempuan yang tumbuh dalam budaya Jawa yang kuat.
Setelah menikah dengan Andi (diperankan Alexzander Wlan), ia dihadapkan pada kenyataan pahit tentang dosa-dosa suaminya yang muncul setiap waktu dan perlahan menghancurkan keharmonisan rumah tangga mereka.
Film ini diproduseri oleh Sugianto dan Sani B. Krisna, serta menampilkan aktor dan aktris berbakat lainnya seperti Ence Bagus, Lulu Zakaria, Lucky L. Moniaga, Amel Alvi dan Decy Decinta.
(arm/arm)
Tonton juga video berikut: