Heboh Demo Pegawai Kemendiktisaintek, Verrell Bramasta: Saya Kaget dan Miris

2 weeks ago 9

Verrell Bramasta Jadi Anggota DPR RI. Heboh Demo Pegawai Kemendiktisaintek, Verrell Bramasta: Saya Kaget dan Miris / Foto: Instagram/@bramstavrl

Jakarta, Insertlive -

Verrell Bramasta turut menyoroti aksi demo besar-besaran yang dilakukan oleh pegawai aparatus sipil negara (ASN) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), kepada Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro pada Senin (20/1) kemarin. Pria yang kini menjadi anggota DPR RI Komisi X di bidang Pendidikan, Olahraga, Sains, dan Teknolog itu mengaku dirinya kaget saat mengetahui hal tersebut.

Diketahui demo tersebut dilakukan usai adanya dugaan pemberhentian secara mendadak kepada salah satu pegawai Kemendiktisaintek, Neni Herlina. Dalam pengakuannya, Neni mengatakan dirinya mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan selama bertugas di Kemendiktisaintek. Ia juga mengaku Menteri Satryo pernah berujar ingin memecat dirinya.

"Saya kaget dan miris melihat berita hari ini terkait demo di Mendiktisaintek. Saya pernah bertemu Prof Satryo sekali dua kali saat ada agenda di DPR RI. Memang belum terlalu dekat, namun terlihat beliau adalah sosok yang baik," ucap Verrell Bramasta, dilansir dari Detikcom, Selasa (21/1).


"Jadi, kalau memang betul beliau suka melakukan kekerasan verbal maupun non verbal (fisik) kepada pegawainya, tentu ini mengagetkan," sambungnya.

Verrell juga menilai kejadian tersebut tak akan terjadi jika adanya komunikasi yang baik.

"Kalau Sekjen Mendikti katakan masih tersedia ruang dialog yang lebih baik, seharusnya kejadian kekerasan fisik dan pemecatan sepihak juga tidak akan terjadi dari awal. Demo ini terjadi, mungkin karena memang ruang dialognya yang tidak pernah ada," tuturnya.

Putra Venna Melinda itu dengan tegas mengatakan bahwa dirinya tidak bisa menerima tindakan kekerasan baik secara verbal maupun fisik. Walaupun begitu, Verrel mengaku ia akan menunggu klarifikasi dari Menteri Satryo terkait aksi demo tersebut.

"Saya tegaskan, saya tidak pernah memihak pelaku kekerasan, maupun menolerir hal tersebut. Sangat disayangkan kejadian ini bisa terjadi. Saya selalu tekankan bahwa adab di atas ilmu. Namun, kita tetap tidak boleh terlalu reaktif. Jadi saya masih sama-sama tunggu statement dan klarifikasi dari Pak Menteri langsung terkait kronologi aslinya," tegasnya.


(kpr/dis)

Tonton juga video berikut:

Read Entire Article
Makassar Info | Batam town | | |