Kematian Liam Payne Sempat Bikin Kate Cassidy Tak Punya Hasrat untuk Hidup / Foto: dok. Instagram @kateecass
Jakarta, Insertlive -
Setahun setelah kepergian tragis Liam Payne, tunangannya, Kate Cassidy, akhirnya membuka luka lama yang masih terasa dalam.
Dirinya mengaku sempat berada di titik terendah hidupnya hingga kehilangan keinginan untuk bertahan.
Dalam wawancara di acara amal National Alliance on Mental Illness (NAMI), Kate menceritakan bagaimana hidupnya berubah sejak kematian penyanyi asal Inggris itu pada Oktober 2024.
Kate mengaku sempat terjebak dalam kekosongan dan rasa duka mendalam.
"Aku hanya terus berada dalam keadaan kosong, tidak melakukan apa pun, hanya berusaha menahan rasa sakit itu. Aku benar-benar tidak ingin menjalani hidupku," ungkapnya, dikutip dari Page Six, Senin (13/10).
Perempuan berusia 26 tahun itu butuh waktu lama untuk bangkit. Suatu hari, kesadaran bahwa hidup harus tetap berjalan tiba-tiba muncul dalam dirinya.
"Akhirnya aku sadar, oke, aku harus menjalani hidupku. Aku harus bangun dari tempat tidur," katanya pelan.
Langkah kecil menjadi awal kebangkitannya. Kate mulai dengan memasang alarm agar bisa bangun satu jam lebih awal setiap hari.
Perlahan, ia memperbaiki pola hidupnya dengan olahraga rutin, makan makanan sehat, dan menjaga rutinitas harian demi kestabilan mental.
"Aku suka bangun pagi, ikut kelas olahraga, berjalan santai, dan makan lebih bersih. Menjadi aktif membuat pikiranku lebih jernih dan sehat," ujarnya.
Menjelang satu tahun kepergian Liam Payne, Kate mengenang sosok pria yang pernah mengisi hari-harinya dengan penuh cinta.
"Dia selalu membuat ruangan terasa hangat dan hidup. Dia sangat manis, lucu, dan begitu tulus. Aku belum pernah bertemu seseorang seperti dia, dan aku rasa aku tidak akan pernah bertemu lagi dengan orang seperti dia," kenangnya.
Meski masih diselimuti kehilangan, Kate mengaku bersyukur pernah mengenal Liam Payne.
"Dalam satu sisi, aku bersyukur karena dia akan selalu menjadi satu-satunya. Liam adalah orang terbaik yang pernah kutemui," tutupnya penuh haru.
(ikh/ikh)