Kenapa China Melarang Petasan dan Kembang Api Saat Tahun Baru? Ini Alasannya/Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Jakarta, Insertlive -
Perayaan tahun baru 2025 sudah usai, tahun 2025 kini sudah dimulai. Perayaan pergantian tahun pun dilakukan dengan berbagai cara di berbagai belahan dunia. Perayaan tahun baru paling umum dilakukan dengan menyalakan kembang api atau petasan.
Namun berbeda dengan negara China yang sejak tahun 2017 sudah melarang penggunaan kembang api terutama dalam skala besar untuk berbagai acara perayaan.
Negara Tirai Bambu itu bahkan membuat peraturan khusus soal pelarangan penggunaan kembang api yang dikenal dengan nama Beijing Fireworks and Firecrackers Safety Management Regulations.
Pelarangan penggunaan kembang api ini sudah berlaku sejak 1 Desember 2017 dengan alasan keamanan dan mencegah pencemaran lingkungan. Secara khusus, kembang api dilarang keras dinyalakan di dalam atau termasuk dalam wilayah Jalan Lingkar Kelima di Beijing.
Sementara di luar wilayah tersebut, penggunaan kembang api sangat dibatasi dan bergantung pada pertimbangan keamanan publik. Pembatasan ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah China untuk menyelenggarakan kegiatan yang ramah lingkungan, terutama dengan kondisi wilayah Beijing-Tianjin-Heibei yang rentan terhadap kabut asap.
Maka sebagai gantinya, beberapa wilayah di China menampilkan kembang api virtual untuk menandai pergantian tahun sejak berlakunya peraturan tersebut. Tak hanya itu, beberapa kota seperti Shanghai juga sering menampilkan pertunjukan drone saat perayaan besar sebagai ganti kembang api dan petasan.
Meski demikian, larangan tersebut tidak bersifat mutlak kecuali di wilayah yang sudah ditentukan. Penyelenggara acara bisa mengajukan perizinan pada pihak terkait untuk menggunakan kembang api secara terbatas di luar wilayah yang sudah dilarang keras.
(Arundati Swastika/KHS)
Tonton juga video berikut: