Foto: Kondisi terkini SMA Negeri 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, usai ledakan (Taufiq/detikcom)
Jakarta, Insertlive -
Ledakan bom yang mengguncang SMA Negeri 72 Jakarta saat salat Jumat meninggalkan trauma bagi banyak orang di sekitar lokasi.
Salah satunya adalah Maman, penjaga kantin sekolah yang menjadi saksi langsung momen mencekam tersebut.
Menurut Maman, peristiwa itu terjadi ketika para siswa dan guru sedang melaksanakan doa di dalam masjid sekolah.
"Pas lagi doa, terus meledak. Itu kondisinya masjid masih penuh, salat Jumat aja belum selesai," ujar Maman saat ditemui di SMA 72, Jakarta, Jumat (7/11).
Begitu mendengar suara ledakan, Maman langsung berusaha menyelamatkan diri bersama para siswa yang panik. Dalam kepanikan itu, ia bahkan sempat terjatuh hingga mengalami luka di tangannya.
"Saya langsung lari bareng anak-anak sekolah. Saking paniknya, saya sampai ketabrak mereka, jatuh kena pohon. Ini aja masih sakit tangan saya," tuturnya.
Tak lama setelah ledakan pertama, Maman juga sempat mendengar suara dentuman kedua dengan jarak waktu sekitar sepuluh menit.
"Ada ledakan kedua, jedanya dari ledakan pertama itu sekitar 10 menit," jelasnya.
Soal identitas pelaku, Maman mengaku tidak tahu pasti. Namun, ia sering melihat sosok yang diduga pelaku berada di kantin sekolah.
"Katanya sih anak kelas XII. Kadang suka lihat dia makan di kantin, orangnya pendiam, lebih sering menyendiri. Kelihatannya anak baik sih," ucapnya.
Maman mengatakan belum mengetahui kabar bahwa pelaku disebut sebagai korban perundungan (bully).
"Nggak tahu kalau soal itu," tutupnya.
(ikh/ikh)

4 hours ago
3















































