Kisah Pria Punya 16 Istri, 104 Anak dan 144 Cucu, Begini Kehidupannya

Jakarta, Insertlive -

Pada zaman modern seperti sekarang ini, banyak orang yang berencana untuk tidak memiliki anak alias child free. Namun berbeda dengan seorang pria asal Tanzania bernama Mzee Ernesto Muinuchi Kapinga, yang mengejutkan netizen karena memiliki lebih dari 100 orang anak.

Tak hanya itu, Mzee juga memiliki keluarga sebanyak 'satu kampung', di mana ia memiliki 16 orang istri, 104 anak, dan 144 cucu. Menurut keterangannya di tayangan YouTube Afrimax, Mzee memang mendedikasikan dirinya untuk membuat keluarga sebesar mungkin.

Pria yang diketahui tinggal di kampung Njombe itu menuturkan bahwa dirinya hanya ingin mewujudkan keinginan sang ayah untuk membuat klan mereka menjadi besar. Mzee kini hidup dengan lebih dari 100 orang anak dan cucu.

Mzee diketahui pertama kali menikah pada tahun 1961 dan memiliki seorang anak setahun setelahnya. Ayahnya lalu mengatakan bahwa satu istri saja tidak cukup, kemudian menawari untuk membayarkan mahar pernikahan Mzee selanjutnya dengan syarat ia mau memiliki lebih banyak pasangan dan anak untuk membuat klan mereka lebih besar.

Ayah Mzee kemudian membayar mahar untuk lima istri pertama Mzee. Namun pria Tanzania itu tak berhenti di situ saja, ia kemudian menikahi sampai 20 orang perempuan. Meski demikian, beberapa di antara mereka pergi meninggalkan Mzee sehingga kini tersisa 16 orang istri.

Istri-istri dari Mzee mengaku bahwa mereka mendapatkan perlakuan baik. Salah satunya bahkan menyebut dirinya 'merekomendasikan' Mzee pada tujuh saudarinya hingga akhirnya mereka semua punya suami yang sama. 16 istri Mzee juga disebut hidup harmonis tanpa ada kecemburuan di antara mereka.

"Di sini, semua orang punya tugasnya masing-masing. Setiap istri punya rumah dan dapur masing-masing. Tidak ada persaingan. Semua orang tahu tempat mereka, kami berkebun, makan, bekerja bersama. Ini bukan hanya rumah, tapi sistem dan itu berhasil," tutur Mzee, dikutip Kamis (27/2).

Soal bagaimana Mzee menafkahi 100 anaknya, ia menuturkan bahwa keluarga mereka bekerja selagi mengandalkan hasil dari kebun dan ternak untuk makan sehari-hari. Keluarga Mzee menanam jagung, singkong, kacang, dan pisang yang sering dijual atau ditukar dengan bahan makanan lain.

"Orang-orang berpikir aku mengontrol semuanya, tapi pada kenyataannya wanita-wanita ini lah yang membuat keluarga ini bersama. Aku hanya di sini untuk memandu mereka," pungkas Mzee.

(Arundati Swastika/fik)