Respons Nikita Mirzani Soal Isu Penipuan Skincare Dokter Richard Lee

Jakarta, Insertlive -

Artis kontroversial Nikita Mirzani turut memberikan komentarnya soal isu penipuan transaksi skincare oleh Dokter Richard Lee yang ramai dibicarakan netizen. Ia menyoroti sikap para pemilik merek skincare yang mirip dengan dokter tersebut.

Lewat sebuah sesi live di media sosialnya, Nikita Mirzani menyoroti sikap para pemilik merek skincare yang overklaim soal khasiat produk mereka, bahkan mengklaim produk milik orang lain sebagai milik mereka sendiri layaknya dr Richard Lee.

"Jangan dari produk Cina, lu taro di satu pabrik (terus) ganti made in Indonesia. Gak boleh, itu namanya bukan nipu lagi, itu suatu kejahatan," kata Nikita Mirzani, dikutip Sabtu (21/12).

Tak hanya soal curang saat berjualan produk skincare, Nikita Mirzani juga menganggap dr Richard Lee dan jajarannya telah melakukan tindak pidana penipuan. Menurutnya, mereka hanya mengejar keuntungan dan tidak peduli sama sekali soal kesehatan pelanggan yang membeli produk mereka.

"Kalau mukanya pada bermasalah gara-gara pakai produk kalian, memang ada rasa tanggung jawabnya? Gak ada, 'kan? Gak ada, kalian cuma mau dapat cuan. Kalian gak peduli sama kesehatan customer," tuturnya.

Lebih lanjut, artis berusia 38 tahun itu kemudian menantang dr Richard Lee dan para pemilik merek skincare sejenis untuk melapor ke polisi alih-alih sibuk berkoar di media sosial. Jika mereka memang punya bukti otentik, maka seharusnya para pemilik merek skincare ini melapor pada polisi.

Ia kemudian mengajak publik untuk berterima kasih pada Doktif, seorang influencer lainnya yang terkenal sering membongkar skandal overklaim produk skincare. Menurut Nikita Mirzani, tanpa adanya Doktif maka masyarakat akan sering kena tipu overklaim produk skincare.

"Berterima kasihlah sama Doktif, kalau gak ada Doktif kalian (pemilik merek skincare) enak-enakan ngebohongin customer," pungkasnya.

Sementara dr Richard Lee kini menjadi bulan-bulanan publik usai dirinya dituduh overklaim atau melebih-lebihkan khasiat produk skincare miliknya. Dokter kecantikan itu kemudian bersitegang dengan dokter di bidang kecantikan lainnya, yaitu Doktif perihal khasiat skincare.

(Arundati Swastika)