Tanggapi Ide Pandawara Group soal Beli Hutan, Komisi IV DPR: Sindiran untuk Pemerintah

Jakarta, Insertlive -

Aktivis lingkungan, Pandawara Group kembali mencuri perhatian publik lewat gagasan terbarunya. Melalui unggahannya di Instagram, Pandawara Group mengatakan mereka memiliki ide untuk membeli hutan-hutan di Indonesia.

Ide tersebut muncul lantaran ramainya kasus alih fungsi lahan yang mengakibatkan bencana longsor dan banjir di Sumatra.

"Lagi ngelamun, tiba-tiba aja kepikiran gimana kalau masyarakat Indonesia bersatu berdonasi beli hutan-hutan agar tidak dialihfungsikan," tulis Pandawara Group pada unggahannya di Instagram, dilihat, Selasa (9/12).

Ternyata, ide Pandawara Group itu mendapat dukungan dari masyarakat. Bahkan, tak sedikit figur publik yang ingin ikut serta merealisasikan ide tersebut, seperti Denny Caknan, Denny Sumargo, hingga Vidi Aldiano.

Selain itu, ide membeli hutan yang diutarakan Pandawara Group juga ditanggapi oleh Wakil Ketua Komisi IV DPR, Alex Indra Lukman. Ia menyebut ide Pandawara itu bisa dijadikan ajang evaluasi oleh pemerintah.

"Setiap peristiwa akan memicu munculnya ide dalam rangka menemukan solusi, ide-ide tersebut jadi landasan merumuskan kebijakan dan aksi, tetapi juga ada yang hanya sampai di pemikiran saja," ucap Alex kepada wartawan, Rabu (10/12).

Alex juga menilai ide Pandawara Group sangat baik. Ia pun berharap pemerintah semakin tergerak untuk mengevaluasi kebijakan agar bisa melindungi hutan.

"Ide untuk gotong royong beli hutan berangkat dari niat baik, gerakan ini harusnya memicu pemerintah untuk evaluasi & perbaiki kebijakan melindungi hutan sebagai sumber kehidupan," pungkasnya.

Tanggapan serupa juga disampaikan oleh anggota Komisi IV DPR sekaligus Ketua DPP PKB, Daniel Johan. Daniel Johan mengatakan gerakan tersebut sebagai sindiran keras dalam pengelolaan hutan di Tanah Air.

"Ini sindiran tajam untuk pemerintah, meskipun secara ide menarik dan bentuk kepedulian bersama atas rusaknya hutan dan lingkungan. Ide patungan membeli hutan agar bisa mengatasi masalah deforestasi mencerminkan rasa kekecewaan yang dalam," ujarnya.

(kpr/fik)