Viral Miftah Maulana Bagikan Uang ke Santri, Adab Pemilik Ponpes Jadi Sorotan / Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja
Jakarta, Insertlive -
Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah selalu menjadi sorotan publik, terlebih usai dirinya viral imbas menghina seorang penjual es teh manis di sebuah acara kajian. Segala gerak-gerik serta aktivitas Miftah dan sang istri selalu disorot warganet, termasuk kegiatan di Pondok Pesantren Ora Aji miliknya.
Seperti baru-baru ini kembali viral sebuah video yang menampilkan aktivitas Miftah dan sang istri Ning Astuti di pondok pesantren miliknya, Ora Aji. Dalam video tersebut, tampak Miftah dan sang istri tengah membagikan uang kepada para santri mereka.
Diduga hal tersebut untuk merayakan hari lahir Ning Astuti, istri Miftah. Penceramah yang tengah viral akibat aksinya mengolok penjual es teh itu membagikan uang pecahan Rp100 ribu kepada para santri.
Dalam video, terlihat para santri dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan gender untuk mengantre menerima uang pemberian Miftah dan istri. Santri laki-laki tampak berjalan seraya membungkukkan badan mereka, sementara yang cewek berjalan jongkok seperti bebek.
Usai menerima uang dari Gus Miftah, para santri mencium tangan pemilik Pondok Pesantren Ora Aji itu dan istrinya.
"Miftah Maulana kembali muncul seusai viral mengolok penjual es teh," tulis akun Instagram @jshow.media pada keterangan unggahannya.
Sontak saja perlakuan Miftah dan sang istri terhadap para santri di pondok pesantrennya menuai beragam komentar warganet. Banyak dari mereka yang menyoroti gestur para santri saat mengantri untuk mengambil uang dari Miftah.
"Kenapa harus jalan bebek?" tanya @nge***.
"Udah lah, ngga usah dikasih panggung lagi udah paling bener. Biar pengikutnya aja yang kasih panggung. Yang udah terbuka matanya dan sadar, masih banyak Ustadz yang benar² sesuai tuntunan Al Quran dan Hadits, ada UAH, UAS, ANB, KHB, SRB, dll," tutur @m.a***.
"jalan biasa aja kali, dia siapa," ujar @tam***.
"Yang paham akan ajaran agama islam yang sesungguhnya pasti tidak akan menundukkan diri dihadapan manusia. Sebab menunduk seperti itu hanya untuk Allah Subhanahu Wa Ta'ala," papar @bac***.
"Perbudakan era modernisasi," imbuh @waw***.
Selain itu, ada pula yang menyinggung soal hukum santri perempuan mencium tangan Miftah.
"Sebaiknya santri perempuan tidak dianjurkan bersalaman dan mencium tangan usstaz karena bukan mahrom, meskipun pimpidan pondoknya," komentar @abd***.
"Maaf bertanya, apa hukum budak lelaki yang sudah baligh (bukan lagi budak) bersalam dengan wanita bukan muhrim?" tanya @had***.
"Maaf aku pernah nyantri mondok tidak pernah salaman ma pak nyai pa ustad karna bukan mahramnya. Lucu aja di pondok ada yg salaman ma yg bukan mahramnya , apa lagi yg disalaminnya pemimpin pondok," tutur @aza***.
(kpr/and)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading LoadingBACA JUGA
detikNetwork