Justin Baldoni Ajukan Gugatan $250 Juta Terhadap New York Times Terkait Tuduhan Blake Lively / Foto: Dok. Columbia Pictures via IMDb
Jakarta, Insertlive -
Aktor dan sutradara Justin Baldoni mengajukan gugatan hukum senilai $250 juta terhadap New York Times. Gugatan ini menyebut artikel yang diterbitkan oleh surat kabar tersebut mengandung informasi yang "dipilih-pilih" dan sengaja dihilangkan konteksnya terkait tuduhan pelecehan seksual dan kampanye fitnah dari aktris Blake Lively.
Gugatan diajukan pada 31 Desember di Pengadilan Tinggi Los Angeles. Artikel yang dimaksud, berjudul "Kita Dapat Mengubur Siapa Saja: Di Dalam Mesin Fitnah Hollywood", diterbitkan pada 21 Desember dan menyebut dugaan pelecehan yang dialami Lively saat syuting drama romantis It Ends With Us pada tahun 2023.
Baldoni bersama empat penggugat lain, termasuk humas Melissa Nathan dan produser Jamey Heath, mengklaim bahwa artikel tersebut berdasarkan komunikasi yang "dimanipulasi" untuk menyesatkan pembaca. Mereka juga menuduh bahwa New York Times sengaja menghilangkan bukti yang bertentangan dengan narasi yang dipublikasikan.
Juru bicara New York Times membantah tuduhan ini:
"Kami melaporkan berita berdasarkan fakta yang tersedia dan mempublikasikan tanggapan pihak terkait secara lengkap. Kami akan membela diri terhadap gugatan ini dengan penuh semangat."
Namun, pengacara Baldoni, Bryan Freedman, menyebut bahwa artikel tersebut adalah hasil tekanan dari "dua elit Hollywood yang berkuasa" yang merujuk pada Lively dan suaminya, Ryan Reynolds. Freedman menuduh pasangan tersebut menggunakan kekuatan mereka untuk mengontrol narasi publik.
Pada 20 Desember, Lively melaporkan Baldoni ke Departemen Hak Sipil California atas tuduhan pelecehan seksual dan balas dendam. Ia mengklaim bahwa Baldoni menciptakan lingkungan kerja yang tidak bersahabat dan melancarkan kampanye media sosial untuk mencoreng reputasinya.
"Saya berharap tindakan hukum ini membantu mengungkap taktik pembalasan yang berbahaya dan melindungi mereka yang berani berbicara."
Sementara itu, Baldoni melalui tim hukumnya mengisyaratkan akan mengajukan gugatan balik terhadap Lively, dengan janji bahwa bukti-bukti yang akan disampaikan "akan mengejutkan publik".
Insiden ini memengaruhi posisi Baldoni di Hollywood. Agensinya, WME, memutuskan kontrak dengan Baldoni sehari setelah publikasi artikel, meskipun mereka membantah adanya tekanan dari Reynolds atau Lively dalam keputusan tersebut.
Kasus ini menarik perhatian luas dan memunculkan diskusi lebih besar tentang dinamika kekuasaan, penyalahgunaan media, serta perlindungan hukum di industri hiburan.
(ikh/dis)
Tonton juga video berikut: