Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Ditangkap gegara Darurat Militer

Jakarta, Insertlive -

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol resmi ditangkap atas tuduhan mendalangi kudeta darurat militer.

Melansir Allkpop, Presiden Yoon Suk Yeol ditangkap atas tuduhan mengatur kudeta berdasarkan Deklarasi Darurat Militer pada 3 Desember lalu.

Pada Rabu (15/1) pukul 10.33 waktu setempat, penyelidik dari Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi atau CIO dan kepolisian mendatangi kediaman sang presiden di Hannam-dong, Seoul.

Mereka menangkap Presiden Yoon Suk Yeol berdasarkan surat perintah penangkapan. Dikatakan ini menjadi kali kedua upaya penangkapan presiden setelah sebelumnya dilakukan pada 3 Januari.

Kala itu, upaya tim berjumlah 100 orang yang terdiri dari 20 penyidik CIO dan 80 petugas polisi, menghadapi perlawanan dari lebih dari 200 anggota Dinas Keamanan Presiden (PSS) dan personel militer. Tim tersebut tidak dapat menembus barikade kendaraan yang menghalangi akses ke kediaman tersebut.

Dalam upaya kedua ini, tim melibatkan operasi penangkapan yang lebih besar. Satuan tugas investigasi gabungan yang terdiri dari penyidik CIO dan satuan tugas khusus Badan Kepolisian Nasional untuk investigasi darurat militer menyediakan 54 unit polisi antihuru-hara yang berjumlah sekitar 3.200 personel.

Sebelumnya, pada 3 Desember, Presiden Yoon mengumumkan darurat militer dengan alasan ancaman dari pasukan komunis Korea Utara dan pasukan anti-negara pro Korea utara. Pengumuman darurat militer itu diumumkan pada larut malam.

"Untuk melindungi Republik Korea dari ancaman pasukan komunis Korea Utara dan membasmi faksi anti-negara pro-Korea Utara yang mengancam tatanan demokrasi bebas kita, saya nyatakan darurat militer," kata Presiden Yoon Suk Yeol.

Tindakan ini pun memicu kontroversi bagi warga Korea Selatan. Presiden Yoon pun dituduh melakukan penyalahgunaan kekuasaan dan perilaku inkonstitusional.

(agn/fik)